Sopir ambulans
TRIBUNJAMBI.COM - Viral sopir ambulan turunkan jenazah dan keluarganya di SPBU karena tak beri uang tabahan Rp 500 ribu.
Peristiwa tersebut terjadi di Sintang, Kalimantan Barat.
Sementara pihak keluarga mengaku sudah membayar ambulans ke pihak RSUD Ade M Djeon melalui kasir.
Kini, S sopir ambulans memberikan klarifikasinya.
Sebelum mengantar jenazah, S sudah memberitahu pihak keluarga jika ada selisih biaya bensin karena menggunakan dexlite.
“Jadi keluarga jenazah nanya berapa biaya ambulans saya. Saat itu saya jelaskan, biaya untuk ambulans yang akan dibawa berbeda dengan perbup karena menggunakan dexlite, per liternya Rp 14.900 per liter. Sementara sesuai Perbup BBM yang ditanggung sebesar Rp 9,500 per liter. Nah selisih BBM itu yang saya minta ke keluarga pasien,” ungkapnya.
Baca juga: Sidang Cerai Ditunda Lagi, Ruben Onsu Salah Cantumkan Alamat Sarwendah di Gugatan
Baca juga: Harga Kopi di Jambi Naik, Seiring Menjamurnya Kedai Kopi
“Selisih inilah yang saya minta penggantian ke pihak keluarga. Sehingga timbul perselisihan bahwa saya ingin menurunkan keluarga pasien. Padahal, saya ingin menurunkan keluarga pasien dan menggantinya dengan ambulans yang standar perbup,” tambahnya.
S pun merasa bersalah.
“Saya merasa berdosa dan sangat bersalah, karena tidak membantu orang malam ini. Saya atas nama pribadi siap salah, yang salah bukan pihak rumah sakit, saya sendiri yang salah. Mungkin penyampaian saya tidak benar kepada pihak keluarga,” tukasnya.
Dalam video viral yang dibagikan terlihat keluarga jenazah yang menangis penuh emosi di pinggiran jalan.
Diterangkan perekam, ia bersama jenazah dan keluarga diturunkan di SPBU lantaran tidak mampu memberi uang bensin tambahan kepada sopir ambulans.
"Kata supirnya bang minta duit 500 ribu untuk beli minyak, aku bilang aku gak punya duit udah kami bayar di kasir, oh gak bisa gitu itu urusan saya dengan kasir gak ada urusan katanya," papar pria tersebut.
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu, 17 Juli 2024: Cancer Tertantang, Harapan Pisces Tak Terpenuhi
Kronologi
Sementara untuk kronologis dipaparkan bahwa mobil ambulans tersebut digunakan untuk membawa jenazah warga yang baru saja meninggal usai melahirkan.
Mobil ambulans tersebut rencananya akan digunakan untuk membawa jenazah ke Nanga Mau.
Sebelumnya pihak keluarga dimintai Rp 1,65 juta oleh sopir ambulans.
Setelah dikomunikasikan anggota dewan Sintang dengan pihak RSUD akhirnya penyerahan sesuai harga resmi sebesar Rp 690 ribu di kasir oleh Santosa, anggota komisi A DPRD Sintang.
Namun setelah mobil ambulans sampai di SPBU Bujang Beji supir tersebut kembali meminta uang untuk membeli BBM sebesar Rp 1 juta.
Lantaran pihak keluarga mengaku tidak punya uang, akhirnya permintaan diturunkan menjadi Rp 500 ribu.
"Sudah disampaikan kalau beliau sudah bayar 600rb di kasir eh malah di jawab sopir ambulance " kalau di kasir urusan di kasir sini urusan dengan saya kata sopir ambulance " lalu diturunkan di SPBU jenazah tanpa ada belas kasihan," papar akun tersebut.
Alhasil keluarga jenazah pun hanya bisa menangis pilu di pinggir jalanan SPBU perihal kelanjutan nasib jenazah keluarga yang mereka bawa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Turunkan Jenazah Bayi di SPBU karena Uang BBM, Sopir Ambulans RSUD Sintang Minta Maaf",
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Sidang Cerai Ditunda Lagi, Ruben Onsu Salah Cantumkan Alamat Sarwendah di Gugatan
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini 17 Juli 2024: Aquarius dan Pasangan Pengertian, Leo Jangan Egois!
Baca juga: Harga Kopi di Jambi Naik, Seiring Menjamurnya Kedai Kopi