Fenomena Langka, 10.300 Peserta Lakukan Pengukuran Arah Kiblat saat Matahari Tepat di Atas Ka'bah

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Momen Langka: 10.300 Peserta Lakukan Pengukuran Arah Kiblat pada Fenomena Matahari di Atas Ka'bah

Hari ini, pada pukul 16.27 WIB, terjadi fenomena istimewa di atas Ka'bah dengan matahari tepat berada di atasnya. Pada bulan Mei lalu, Kementerian Agama mencatat partisipasi 10.300 peserta dalam kegiatan pengukuran arah kiblat.

Rashdul Kiblat, sebuah peristiwa tahunan yang biasanya dilakukan pada tanggal 14-15 Juli, telah dimulai lebih awal pada bulan Mei. Acara ini diadakan secara serentak di Jakarta dan berhasil memecahkan rekor MURI.

Di Provinsi Jambi sendiri, sebanyak 10.300 peserta dari berbagai kalangan, termasuk individu, rumah ibadah, kantor, dan lembaga lainnya, turut serta dalam kegiatan ini untuk memastikan ulang arah kiblat mereka.

Roqi Setiawan, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kemenag Provinsi, menjelaskan bahwa fenomena matahari tepat di atas Ka'bah ini merupakan momen tahunan yang terjadi dua kali dalam setahun. "Pada bulan Mei lalu, kami secara sengaja menggalang partisipasi untuk pengukuran arah kiblat, yang akhirnya memecahkan rekor MURI," ujarnya.

Untuk momen langka kedua di bulan Juli ini, tidak ada kegiatan atau jadwal resmi untuk pengaturan ulang arah kiblat. "Kami hanya mengirimkan himbauan dan pemberitahuan karena sebagian besar masyarakat atau pengurus masjid sudah memahami prosedur dan cara melakukannya," tambah Roqi.

Roqi juga mencatat bahwa, berbeda dengan bulan Mei yang diikuti oleh 10.300 peserta, bulan ini tidak ada laporan mengenai pendampingan atau kegiatan serupa.

Fenomena tahunan ini, di mana matahari berada tepat di atas Ka'bah, terjadi dua kali setahun, yaitu pada bulan Mei tanggal 27 dan bulan Juli tanggal 14-15. Puncaknya terjadi pada pukul 16.27 WIB, menjelang waktu zuhur di Arab Saudi, dan akan berlangsung selama dua hari pada tanggal 14 dan 15 Juli tahun ini.