Warga Batang Hari Ngaku Tak Sengaja Lempar Batu dan Bom Molotov ke Tugboat Batu Bara
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Boat pengangkut tongkang batu bara yang nekat melintas di Sungai Batang Hari dilempari warga dengan batu dan juga bom molotov pada Kamis, (23/5/2024) pagi.
Bahkan kejadian itu sempat membuat heboh warga Jambi, karena tugboat itu hampir terbakar setelah dilempar bom molotov.
Setelah dilempari batu, ketiga boat dan juga tongkang batu bara tersebut diamankan oleh warga disekitar Sungai Batang Hari.
Saksi kejadian yang juga warga Desa Pelayangan, Samsul Bahri mengatakan bahwa pihaknya selama sembilan hari ini sudah menjaga dan memantau Jembatan Muara Tembesi pasca ditabrak oleh tongkang batu bara.
Ia mengatakan, kejadian pelemparan tersebut ketidak sengajaan warga lantaran kesal tongkang batu bara masih nekat melintas dibawah Jembatan Muara Tembesi dan Sungai Batang Hari.
Padahal aktivitas angkutan batu bara jalur sungai saat ini masih dihentikan.
"Ada gesekan tadi itu kita tidak sengaja, saya juga tidak tahu, itu tadi masyarakat kita (yang berada diatas jembatan,red). Saya juga tidak tahu orangnya, kebetulan ada di bawah saat kejadian," jelasnya.
Baca juga: 3 Nahkoda Tongkang Batu Bara Ditahan Polisi karena Tabrak Jembatan, Kapal Ikut Diamankan
Baca juga: Emosi Tongkang Batu Bara Masih Melintas, Warga Amankan Tugboat yang Melewati Sungai Batang Hari
Baca juga: Suasana Kepanikan di Tugboat Batu Bara Kena Bom Molotov di Jambi, Awak Kapal: Siram Cepat
Samsul Bahri mengatakan bahwa angkutan boat yang melintas tersebut membuat masyarakat merasa geram dan emosi.
Apalagi Jembatan Muara Tembesi yang belum diperbaiki setelah ditabrak beberapa waktu lalu, namun tongkang tersebut lewat secara bergerombol.
Ia meminta kepada pihak Pemerintah Provinsi Jambi agar segera menyelesaikan persoalan ini.
Dimana sebelumnya sudah dilakukan rapat yang dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten Batanghari dan juga camat serta kepala desa.
Namun menurutnya belum menemukan titik terang dari hasil rapat tersebut.
Samsul berharap bahwa pihak perusahaan batu bara juga ikut turun dan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di Jembatan Muara Tembesi akibat ditabrak oleh tongkang batu bara ini.
"Mereka menerobos, seolah-olah ada perintah dari atas. Jadi kami mohon siapa yang memerintah kami mohon segera dikejar oleh aparat kemanan, tidak mungkin kapal lepas tanpa komando. Kami susah sembilan hari termasuk hari ini, kami masih kondusif," jelasnya. (Tribunjambi.com/ Srituti Apriliani Putri)
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News