Sementara itu, Hafif Tramubia mengungkapkan alasan membunuh Risdianto dan mengambil mobilnya, lantaran terlilit utang untuk membayar sepeda motor.
"Bayar motor, bang. Untuk bayar utang delapan juta, bang," kata Hafif yang duduk lemas di kursi roda dengan suara lemas, kepada awak media.
Dia mengaku memiliki utang Rp8 juta untuk menebus gadai sepeda motornya.
Dari situ, dia memilih jalan singkat untuk melakukan pencurian mobil taksi online.
"Ya (untuk bayar gadai motor), Rp 8 juta," sebutnya.
Pada saat yang sama, Hafif juga menyampaikan turut berduka kepada keluarga.
Dia meminta maaf kepada keluarga korban Risdianto atas.
"Saya meminta maaf kepada keluarga yang ditinggalkan," tuturnya.
Begitu mengucapkan kalimat itu, Hafif langsung meminta petugas kepolisian membawanya karena telah merasa risih dengan pertanyaan dari para awak media.
"Sudah, Pak," katanya sambil melihat ke arah petugas kepolisian.
Lakukan Upaya Hukum
Istri Risdianto merupakan seorang kader sebuah partai di Jambi. Hal ini diungkapkan Ketua Pimpinan Daerah Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Provinsi Jambi, Mirzal Muharroma.
"Istri beliau merupakan saudara saya, sekaligus kader Partai Kebangkitan Nusantara Provinsi Jambi," ucap lelaki dengan nama sapaan Roma, Selasa (16/4).
Roma mengatakan PKN Provinsi Jambi berkewajiban mengawal kasus sampai selesai, serta memastikan kedua pelaku dihukum seberat-beratnya.
Atas kejadian ini, Roma mengungkapkan dalam waktu dekat PKN akan melakukan upaya hukum setelah berkoordinasi dengan pimpinan nasional agar pihak perusahaan taksi online ikut bertanggung jawab terkait kejadian itu.
"Karena almarhum meninggal sedang menjalankan tugas sebagai mitra taksi online," ucapnya.