1. Keterangan Ponpes berbeda dengan hasil visum
Pihak Pondok Pesantren mengatakan jika sang anak meninggal dunia karena sengatan listrik.
Namun sang ayah tak mempercayai hal itu lantaran ada bekas luka di tubuh Airul.
Terlebih hasil visum juga menyatakan jika luka tersebut disebabkan oleh benda tumpul.
Hal itu tertera pada berkas kasus kematian Airul Harahap yang diposting Hotman Paris di Instagram pribadinya.
"Kasus anak meninggal di pondok pesantren di jambi. Pihak pesantren mengatakan meninggal karena sengatan listrik," tulis Hotman Paris.
"Ayah korban melihat ada luka di bagian tubuh korban dan hasil visum kata nya meninggal karena benda tumpul," sambungnya.
2. Airul dipulangkan setelah dipakaikan kain kafan
Sang ayah mengaku saat sore hari masih berkomunikasi dengan anaknya.
Namun tiba-tiba saat Maghrib, pihak Ponpes membawa anaknya yang telah meninggal dunia.
Bahkan sang anak juga sudah telah dipakaikan kain kafan.
Orang tua Khairul itu tentu sangat terkejut melihat anaknya terbujur kaku tanpa ada kabar sebelumnya dari pihak Ponpes.
"Sebelum meninggal kami ada komunikasi dengan anak saya yaitu khairul, dan tiba-tiba setelah maghrib orang itu membawa anak kami yaitu sudah di kafani,” jelas sang ayah.
3. Tidak dikabari saat sang anak kehilangan nyawa
Orang tua Airul merasa janggal kenapa pihak Ponpes tak langsung memberi kabar atas kondisi anaknya yang sudah tidak bernyawa.