TRIBUNJAMBI.COM -Menjelang bulan Ramadhan yang penuh berkah, umat Muslim dianjurkan untuk menyambutnya dengan kesucian diri, baik lahir maupun batin. Salah satu amalan penting yang perlu dilakukan adalah mandi wajib atau mandi junub.
Mandi wajib merupakan ritual mensucikan diri dari hadas besar, seperti setelah melakukan hubungan intim, haid, dan nifas. Bagi Muslim yang ingin berpuasa, mandi wajib sebelum fajar merupakan syarat sah untuk menjalankan ibadah puasa.
Sebab-sebab seseorang melakukan mandi wajib, dikutip dari sumsel.kemenag.go.id:
- Bertemunya dua khitanan (bersetubuh) atau disebut dengan Junub
- Keluar mani akibat bersetubuh atau dengan sebab lainnya.
- Ketika seseorang meninggal dunia, dan meninggalnya bukan mati syahid.
- Selesai nifas (bersalin, setelah berhentinya darah yang keluar sesudah melahirkan).
- Wiladah (setelah melahirkan).
- Selesai haid.
Panduan mandi wajib:
1. Niat
Lafal niat mandi wajib:
“Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta’aala.”
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar furdlu karena Allah".
2. Membasuh seluruh badan dengan air, yakni dengan meratakan air ke semua anggota tubuh.
3. Sebelum mandi disunatkan berwudu terlebih dahulu.
4. Menghilangkan najis dengan mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan.
5. Membaca 'Bismilahhirrahmanirrahim' pada awal melakukan mandi wajib.
6. Menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri.
7. Membasuh badan sampai tiga kali.
5. Membaca do'a sebagaimana membaca do'a sesudah berwudlu.
Bagi yang sedang hadas besar dilarang melakukan hal-hal berikut ini:
- Melaksanakan Shalat.
- Melakukan thawaf di Baitullah.
- Memegang kitab suci Al-Qur'an.
- Membawa/mengangkat Kitab Al-Qur'an.
- Membaca Kitab Suci Al-Qur'an.
- Berdiam diri di masjid.
Baca juga: Tuntunan Mandi Junub Jelang Puasa Ramadhan 1445 Hijriah Disertai Manfaatnya
Baca juga: Hukum Lupa Mandi Junub saat Puasa Ramadhan, Begini Solusinya