Pesawat Hilang Kontak

Basarnas Sempat Terima Informasi dari Warga Diduga Soal Pesawat Hilang Kontak: Ada Dengar Letupan

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Basarnas Tarakan mengungkapkan sempat mendapat informasi dari warga Krayan yang diduga berkaitan dengan kabar pesawat hilang kontak.

Basarnas sempat dapat informasi dari warga.

TRIBUNJAMBI.COM - Kantor Basarnas Tarakan mengungkapkan sempat mendapat informasi dari warga Krayan yang diduga berkaitan dengan kabar pesawat hilang kontak.

Hilang kontaknya pesawat tersebut usai terbang dari bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara dengan rute Binuang, Krayan Tengah, Nunukan.

Pesawat milik Smart Air dengan pilot Capt M Yusuf dan Capt Deni itu hilang kontak sekitar puku 10.00 WITA.

Pesawat PK SNE berjenis Pc6 Pilatus itu terbang menuju Binuang dengan diawaki dua orang.

Terkait hilang kontak pesawat itu, Kantor Basarnas Tarakan mengaku sempat mendapat informasi dari warga.

Informasi tersebut diduga berkait dengan pesawat yang hilang kontak tersebut.

Adapun informasi tersebut yakni warga mendengarkan suara dentuman yang diduga berasal dari pesawat tersebut.

“Memang ada informasi ada kabar dari lapangan bahwa ada dugaan-dugaan dari masyarakat setempat yang mendengar ada letupan diduga mungkin hasil pesawat sendiri dan masyarakat setempat sudah melaksanakan pergerakan ke titik LKP tersebut,” beber Syahril.

Baca juga: BREAKINGNEWS: Pesawat Rute Binuang Dikabarkan Hilang Kontak Usai Bertolak dari Tarakan

Baca juga: Pesawat Hilang Kontak Usai Berangkat dari Tarakan Diduga Jatuh di Tebing, Warga: Ada Suara Dentuman

Baca juga: Basarnas Tarakan dan Pihak Bandara Rapat Tertutup Pasca Pesawat Perintis Hilang Kontak

Namun lanjutnya pihaknya tidak bisa mendapat informasi selanjutnya karena putus komunikassi karena tak ada jaringan.

Ia membeberkan kendala penyisiran, tak ada dan sudah berkoordinasi pihak TNI dan Polri.

Namun memastikan titik koordinat keberadaan pesawat pihaknya melakukan searching terlebih dahulu.

Dikatakan Syahril, apabila saat pencarian ditemukan objek diduga PK SNE nanti akan dilaporkan oleh tim yang berhasil turun ke lokasi.

“Ada upaya dilakukan dan setelah dapat informasi A1, baru bisa laksanakan evakuasi namun sampai saat ini belum ada,” jelasnya.

Adapun diketahui bahwa penumpang pesawat perintis PK SNE milik Smart Air diawaki dua orang. Pertama pilot bernama Capt. M. Yusuf berusia 29 tahun dan kedua, Deni S berusia 27 tahun.

Unsur SAR yang dilibatkan hari ini adalah Tim Rescue Kansar Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Brimob Polda Kaltara, Satrol Lantamal XIII Tarakan, Airnav Tarakan, UPBU Juwata Tarakan, BMKG Tarakan, Smart Aviation dan Susi Air.

Saranan dikerahkan ada rescue Car Dmaz, Fix Wing 3 unit di antaranya ada PK SNO, PK SNG, dan PK VVU.

Selanjutnya ada juga Bell 412 Kodam Mulawarman, Heli Rapeling 5 set, alkom, halmatro rescue cutting dan peralatan medis.

Diduga Jatuh di Tebing

Pesawat yang dikabarkan hilang kontak usai berangkat dari Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara dengan rute Binuang diduga terjatuh di tebing gunung.

Baca juga: 48 Jam Basarnas Evakuasi Jasad Pendulang Emas yang Hanyut di Sungai Penetai

Dugaan tersebut berdasarkan keterangan warga yang mengungkapkan bahwa mereka mendengar adanya suara dentuman.

Dentuman tersebut terdengar dari arah tebing gunung di wilayah Krayan Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara pada Jumat (8/3/2024).

Pesawat berjenis PK SNE type Pilatus Pc6 itu berangkat menuju Binuang dengan membawa Sembako.

Sembako yang dibawa pesawat hilang kontak tersebut merupakan subsisdi ongkos angkut )SOA) barang.

Belakangan diduga pesawat tersebut terjatuh di tebing gunung di Kalimantan Utara.

Hal itu berdasarkan penuturuan warga kepada Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Irwan.

Dia mengungkapkan bahwa dari informasi yang didapatkannya itu warga mendengar suara dentuman dari lokasi kejadian.

Warga mendengar suara dentuman tersebut saat berada di ladang sekitar pukul 10.00 WITA.

"Warga yang berladang di sekitar TKP (tempat kejadian perkara) mendengar ada suara dentuman di tebing gunung," kata Andi Irwan kepada TribunKaltara.com melalui telepon seluler, Jumat (08/03/2024), pukul 15.00 Wita.

Kendati begitu, Andi Irwan belum mengetahui pasti perihal dentuman yang didengar warga akibat jatuhnya pesawat perintis tersebut.

Dia mengaku telah perintahkan empat personel Polsek Krayan Selatan menuju lokasi kejadian yang dimaksud oleh warga.

"Soal dentuman di tebing gunung sudah biasa warga dengar. Biasa juga karena pohon tumbang. Tapi memang di Krayan Tengah itu pukul 10.00 Wita masih kabut," ucapnya.

Menurut Irwan, jarak perjalanan dari Krayan Tengah menuju lokasi diduga pesawat jatuh sekira enam (6) kilometer.

"Personel Polsek pakai sepeda motor jenis trial karena medan jalan di sana gunung. Ditambah jaringan internet susah. Begitu juga jaringan telepon.

Baca juga: Kuasa Hukum Firli Bahuri Jawab Soal Mantan Ketua KPK Hilang Kontak Usai Mangkir dari Pemeriksaan

Hanya titik tertentu saja. Jadi saya masih menunggu laporan dari personel kami yang sedang dalam perjalanan," ujarnya.

Sebelumnnya diberitaan, pesawat dengan rute Tarakan-Bunuang dikabarkan hilang kontak setelah bertolak dari Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3/2024).

Kabar tersebut beredar grup WhatsApp Sinergi Basarnas, menyebutkan bahwa persawat tersebut yakni pesawat perintis berjenis PK SNE type Pilatus Pc6.

Pesawat tersebut hilang kontak setelah bertolak dari Bandara Juwata Tarakan.

Pesawat tersebut dilaporkan berangkat dari runway Bandara Juwata Tarakan rute Binuang, Krayan Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara.

Kabar tersebut disampaikan Kasi Ops Basarnas Tarakan Dede Hariana.

Pesawat perintis tersebut milik maskapai Smart Air.

Belum ada penjelasan lanjut terkait informasi ini.

Pihak Bandara Juwata Tarakan yang dikonfirmasi melalui Humas masih belum memberikan keterangan resmi.

Namun kembali informasi dari salah seorang anggota grup WA Sinergi, dengan nomor kontak +62 813-8161-1*** menuliskan sebuah pesan.

"Ada informasi dari Pak Edwin Pengawas SOS Kargo Tarakan, menyampaikan info pesawat yang mengangkut Barang SOA hilang kontak.

Sampai saat ini belum sampai Binuang.

Dan berhubung posisi saya saat ini di Luar di Lawas Malaysia.

Mohon dukungan dari Semua untuk bersama mencari info keberadaan Pesawat, dan jika ada Tim Basarnas masuk, mohon Pak Sekcam bersama Babinsa, Babinkhamtimas dan yang lainnya dampingi," tulisnya dalam pesan WA.

Informasi beredar, maskapai Smart Air yang mengantar sembako dari Tarakan berangkat pukul 08.25 seharusnya tiba pukul 09.25 WITA sampai di Binuang, Krayan Tengah.

Namun sampai saat ini pesawat perintis tersebut belum tiba alias lost contact.

Awak media berupaya mengonfirmasi salah seorang warga di Krayan Tengah.

"Iya ada informasi, tapi saya tidak bisa mendahului pihak maskapai menyampaikan," terang Daniel, warga Krayan.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Program Idul Fitri 2024, Beli Mobil Daihatsu Berkesempatan Berangkat Umroh Gratis

Baca juga: Sandiaga Uno Akhirnya Jawab Isu akan Gabung ke Prabowo-Gibran: Jangan Berandai-andai

Baca juga: AC Milan Kalahkan Slavia Praha 4-2, tapi Menyesal karena Pertahanannya Goyah

Baca juga: KPU Jambi Skors Pleno Rekapitulasi Suara Merangin, PDIP dan Gerindra Kompak Protes: Ada Perbedaan

Artikel ini diolah dari TribunKaltara.com

Berita Terkini