Air yang sehari-harinya dinikmati warga kata Iwan, bersumber dari sumur bor dan dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).
Lanjut dia, terdapat dua sumber air yang ada di Desa Bonto Ujung.
"Iya setahu saya (dari ADD) kalau yang satu ini pansimas katanya masih baru, setahu saya," jelasnya.
Akibat kejadian ini, warga yang menjadi korban pemotongan pipa harus mengangkut air dengan cara manual.
Mereka memanfaatkan sumur tetangga untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kita ambil disumur," sambung warga lainnya, Arman Bucok di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, Viral video tim sukses (timses) potong pipa air warga diduga gegara anak kepala desa (kades) gagal di Pileg 2024.
Dalam video beredar di media sosial WhatsApp, Senin (4/3/2024), memperlihatkan detik-detik seorang pria mengenakan sweater hijau melompat ke saluran drainase.
Tampak pria tersebut membawa gergaji.
"Pesta demokrasi di Bonto Ujung," tulis keterangan video tersebut.
Sesampainya di dalam drainase, pria itu langsung memotong pipa.
Pemilik pipa yang melihat kejadian itu langsung protes.
"Woy apa nuboya kantu, nai suruko (apa yang kamu perbuat, siapa yang menyuruhmu)," terdengar suara pria yang tiba-tiba muncul.
Pemilik pipa kesal dengan ulah pria diduga timses.
Apalagi ia dihampiri pria lansia yang merupakan rekan pemotong pipa.