Vidi Aldiano melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita Harapan jurusan Teknik Elektro.
Kemudian, Vidi Aldiano berhasil menuntaskan pendidikan magisternya di University of Manchester, Inggris.
Vidi Aldiano mengawali kariernya sebagai penyanyi solo.
Pada tahun 2005, Vidi juga berpengalama tampil di panggung Java Jazz.
Bahkan, Vidi Aldiano pernah ditolak saat audisi 'Indonesian Idol' pada tahun 2006.
Selain itu, Vidi Aldiano juga pernah ditolak enam perusahaan rekaman yang dikiriminya.
Hingga pada tahun 2008, seorang produser kenalan ayahnya bersedia mengorbitkan Vidi Aldiano.
Vidi Aldiano merilis album pertamanya bertajuk 'Pelangi di Malam Hari'.
Selanjutnya, Vidi Aldiano juga menyanyikan ulang lagu lawas berjudul 'Nuansa Bening'.
Sejak saat itu, nama Vidi Aldiano dikenal oleh masyarakat luas.
Bahkan, Vidi Aldiano dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk membawakan lagu ciptaannya berjudul 'Jiwaku Terang di Malam Itu' pada tahun 2009.
Vidi Aldiano juga didaulat menjadi penyanyi di resepsi pernikahan anak kedua SBY pada November 2011.
Seiring berjalannya waktu, Vidi Aldiano merilis album kedua berjudul 'Yang Kedua' pada tahun yang sama.
Di pertengahan tahun 2010, Vidi Aldiano kembali merilis singel barunya bertajuk 'Datang dan Kembali'.
Vidi Aldiano juga sempat berkolaborasi dengan Sherina Munaf dalam lagu 'Apakah Ku Jatuh Cinta' (2013) dan bersama Alika dengan lagu bertajuk 'Akhirnya' (2015).
Pada tahun 2016, Vidi Aldiano mengeluarkan album terbaru berjudul 'Persona'.
Selang dua tahun kemudian, ia kembali mengeluarkan singel baru berjudul 'Tak Sejalan'.
Pada tahun 2019, Vidi Aldiano kembali membawakan singel baru berjudul 'Terambang' dan 'Ready for Love'.
4. Ello
Marcello Tahitoe yang memiliki nama panggung "Ello" ini adalah seorang penyanyi kelahiran Jakarta, 20 Februari 1983.
Ello pertama kali merilis album pertamanya yang bertajuk "Ello" pada tahun 2005 dengan hit single "Pergi Untuk Kembali".
Berkat album tersebut, Ello meraih penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik dan Album Terbaik di Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005.
Penyanyi berdarah Maluku dan Batak ini adalah anak ketiga dari pasangan Minggoes Tahitoe dan Diana Nasution.
Ayahnya adalah seorang musikus dan penulis lagu, sementara sang ibu adalah penyanyi pop yang populer di tahun '80an.
Marcello Tahitoe lahir di Jakarta dari pasangan Minggoes Tahitoe dan Diana Nasution.
Sang ayah adalah seorang musikus serta pencipta lagu, sementara sang ibu adalah penyanyi pop populer tahun ‘80an.
Ello adalah anak ketiga dari empat bersaudara, ia memiliki dua kakak dan seorang adik, yaitu Mario Tahitoe, Mercy Tahitoe, dan Rian Tahitoe.
Lahir dari keluarga yang mencintai musik, membuat bakat bermusik Ello muncul sejak masih kecil.
Namun, kecintaannya pada musik tidak membuat Ello mengesampingkan pendidikannya.
Diketahui Ello merupakan seorang lulusan diploma di jurusan periklanan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia.
Sebagai penyanyi dengan wajah yang menarik, Ello cukup banyak digandrungi oleh perempuan.
Ello sempat beberapa kali berganti pasangan, di antaranya yang sempat menjadi kekasih penyanyi kelahiran tahun 1983 ini adalah Julie Estelle, Firrina Sinatrya, Ariel tatum, hingga Aurelie Moeremans.
Terlahir dari orang tua yang sangat dekat dengan dunia musik membuat bakat bermain musik Ello tampak sejak masih kecil.
Ello gemar bermain piano ketika usianya masih 4 tahun.
Menginjak remaja, Ello menikmati hari-harinya dengan aktif bermain band.
Namun, merasa band tersebut tidak menjanjikan bagi masa depannya, ia memutuskan bersolo karier.
Sebelum berhasil merilis album solonya sendiri, Ello mengawali karirnya lewat duet dengan Audy Item.
Saat itu ia tampil menyanyikan lagu berjudul "Silang Hati" di album Audy "20-02".
Di tahun 2003, ia mendapatkan kontrak rekaman pertamanya dengan label Sony Music Entertainment Indonesia.
Pada tahun 2005, Ello merilis album pertamanya yang bertajuk "Ello" dengan menghadirkan 10 lagu.
Album pertamanya itu mengusung single ciptaan ayahnya, Minggus Tahitoe, "Pergi Untuk Kembali" sebagai single andalan.
Karya pertamanya ini berhasil membawa nama Ello melejit di dunia musik Indonesia.
Beberapa lagu hits Ello dari album ini antara lain, "Kisah Kita Tlah Usai", "Kau Bukan Kekasihku" dan "Sudahlah".
Lagu-lagu yang ada di album tersebut berhasil membuat album ini menempati posisi teratas daftar 10 album terlaris produksi Sony/BMG periode Juni 2005.
Album yang terjual sebanyak 150 ribu kopi itu juga membawa Ello menerima penghargaan Platinum Award.
Tidak hanya itu, Ello juga meraih penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik dan Album Terbaik di Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005.
Mantap dengan karier bermusiknya, kemudian Ello kembali meluncurkan album terbarunya.
Hingga tahun 2020, Ello telah merilis lima album antara lain "Ello", "Realistis Idealis", "Taub Mumu", “Jalur Alternatif”, dan “Antistatis”.
Pada tahun 2017, Ello tersandung kasus narkoba dan harus menjalani sidang serta dihukum selama satu tahun penjara.
Pada tahun 2018, Ello bebas dari penjara dan kembali berkarya dengan merilis album baru bertajuk “Antistatis”.
5. Ariel NOAH
Nazril Irham atau lebih populer dikenal dengan nama Ariel Noah lahir pada 16 September 1981 di Langkat, Sumatera Utara, Indonesia.
Penyanyi Ariel NOAH adalah seorang musisi berkewarganegaraan Indonesia yang merupakan penyanyi-penulis lagu utama dari grup musik rok Noah.
Rolling Stone Indonesia memasukkan Ariel ke daftar 50 Penyanyi Indonesia Terbaik dan 100 Pencipta Lagu Indonesia Terbaik versi mereka.
Penyanyi Ariel NOAH membentuk grup musik Peterpan di Bandung pada tahun 2000 bersama Andika, Indra, Lukman, Reza, and Uki.
Album kedua Peterpan Bintang di Surga (2004) merupakan salah satu album terlaris di Indonesia.
Peterpan mengganti nama mereka menjadi Noah setelah Ariel bebas pada tahun 2012. Seperti sebelumnya, Noah juga meraih kesuksesan dengan album pertama mereka Seperti Seharusnya (2012), yang terjual lebih dari satu juta keping kopi.
Penyanyi Ariel NOAH lahir dari pasangan Nazmul Irphan dan Darlina Darwis yang berasal dari Minangkabau.
Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
Ayahnya yang bekerja sebagai pegawai lapangan di perusahaan minyak Pertamina berasal dari Kabupaten Pasaman, Sedangkan ibunya berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Karena berprofesi sebagai pegawai lapangan, sang ayah bekerja di lokasi yang berpindah-pindah.
Tinggal di Pangkalan Brandan beberapa bulan, Ariel NOAH kecil dan keluarga harus pindah ke Langsa di Aceh.
Di Kota Langsa Ariel kecil mulai menuntut ilmu di Taman Kanak-Kanak (TK), yaitu di TK Bungong Seulanga (sejak tahun 2014 menjadi TK Kartika Jaya XIV-5 Kota Langsa).
Di kota ini Ariel NOAH tinggal di perumahan BTN Asamera.
Setelah tinggal di Langsa selama 7 tahun, Ariel sekeluarga pindah ke Bandung.
Ariel NOAH bersekolah di SMP Negeri 14 Bandung.
Kebiasaan Ariel NOAH bernyanyi di Warung Bu Susi, dekat sekolahnya, ternyata membawa perubahan dalam karier bermusiknya.
Awalnya Ariel NOAH ingin bermain bas dan tidak ada niat untuk menjadi vokalis, sejak kelas 1 SMP, Ariel telah intens membentuk grup musik.
Grup musik pertama yang dibentuknya bernama Peppermint.
Lantas ia membuat grup musik lagi bernama Sliver, lalu kemudian Cholesterol dengan Uki, Qibil dan Erick pada tahun 1997, dengan membawakan lagu lagu cover dari band britpop,
Cholesterol sempat bereuni pada tahun 2012 di konser NOAH di Bandung, setelah Cholesterol kemudian Topi bersama Uki, Lukman, Abel, Ari dan Andika pada tahun 1997.
Lagi-lagi semuanya bubar di tengah jalan. Tapi grup musik yang disebut terakhir, lumayan berjasa untuk kariernya.
Pada 1 September 2000, beberapa orang yang tergabung di Topi termasuk Ariel NOAH sepakat membentuk grup musik baru bernama Peterpan dengan formasi baru yaitu Ariel, Uki, Lukman, Reza, Andika dan Indra, terbentuknya Peterpan itu berdasarkan mengakuan Ariel NOAH itu tidak di sengaja.
Kini sejak 2024 Ariel NOAH memilih vakum sementara dari panggung musik tanah air sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
(*)
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News