TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Anggota Fraksi Partai Gerindra mempertanyakan kepada Gubernur Jambi Al Haris terkait banyaknya lubang bekas tambang batubara di Tebo yang belum direklamasi.
Taufik anggota DPRD Provinsi Jambi dapil Bungo - Tebo menyampaikan keluhan dari kapala desa (Kades) dan camat yang telah ditampungnya kepada Gubernur Jambi.
"Saya ingin menyampaikan keluhan dari para kades kades dan camat dimana di kabupaten Tebo, desa-desa yang dulunya menjadi tempat tambang batu bara dan sekarang sudah ditinggalkan oleh pengusaha yang sudah menggali mengambil hasil bumi tapi sampai sekarang tidak ada dilaksanakan reklamasi," jelasnya.
Taufik melanjutkan, sehingga dilokasi-lokasi tersebut banyak sekali lubang-lubang besar dan sudah menjadi danau.
"Banyak sekali masuk ke kami baik dari kades maupun camat agar ini disampaikan bagaimana dan siapa yang bertanggungjawab terhadap lubang-lubang yang ada di kabupaten Tebo karena dari beberapa bulan lalu lubang-lubang ini sudah ada makan korban itu yang dari PT Tebo Prima," tambahnya.
Menurutnya, ini tidak hanya menjadi perhatian bagi pemerintah provinsi tetapi juga menjadi perhatian DPRD provinsi Jambi.
"Mungkin ini bisa menjadi perhatian pemprov dan kita juga sebagai DPRD Provisni Jambi dapat mencermati bagaimana masalah dana reklamasi yang ada bagi perusahaan tambang yang ada di provinsi Jambi khususnya di kabupaten Tebo yang sudah banyak ditinggalkan oleh pengusaha tambang batu bara yang sekarang menjadi danau dan menunggu bom waktu itu menjadi pencemaran lingkungan di Tebo," tutupnya.
Baca juga: Direktur PT SAS Buka Suara Soal Penolakan Warga Soal Stockpile Batubara di Aur Kenali, ini Katanya
Baca juga: Tolak Stockpile Batubara, Warga Mendalo dan Aur Kenali Kota Jambi Gelar Doa Bersama
Baca juga: Polemik Pembangunan Stockpile Batubara di Aurduri, DPRD Provinsi Jambi Sebut Butuh Atensi Khusus