Berita Selebritis

Pandangan Gus Miftah Tentang Nikita Mirzani:Jangan liat orang dari sampulnya

Penulis: M Fadli
Editor: M Fadli
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nikita Mirzani

TRIBUNJAMBI.COM - Penceramah Gus Miftah baru-baru ini memberikan komentar tentang selebritas kontroversial Nikita Mirzani.

Dalam sebuah percakapan di saluran YouTube Denny Sumargo, Gus Miftah mengungkapkan pandangannya tentang Nikita Mirzani dan bahkan mengatakan bahwa jika Nikita lulus pesantren, ia bisa menjadi versi "Mamah Dedeh" yang lebih berbeda.

Dalam video tersebut, Gus Miftah membicarakan tentang Islam di Indonesia dan mencatat bahwa ada orang-orang yang mungkin tidak selalu mematuhi tata cara berpakaian Islam yang ketat, tetapi masih menjalankan ibadah salat, seperti Nikita Mirzani.

“Islam di Indonesia tuh asyik, bro. Kadang-kadang nggak pakai jilbab, buka aurat, tapi salat. Contoh Nikita Mirzani,” ujar Gus Miftah, dilansir Selasa (31/10/2023).

“Jangan salah dia itu alumni Gontor, sampai kelas tiga, tsanawiyah, tapi nggak lulus.

Menurutnya, sosok Nikmir sapaan akrabnya, harus diapresiasi dan tak dipandang sebelah mata.

“Sementara Islam di Timur Tengah itu banyak yang berjilbab, tapi banyak yang nggak salat,” ucapnya.

Oleh karena itu, Gus Miftah meminta masyarakat untuk tak selalu memandang Nikita Mirzani sebelah mata.

Dikatakan Gus Miftah, masyarakat harus memberikan penilaian setelah mengetahui keseluruhannya.

“Jangan lihat orang hanya dari sampulnya gitu. Tapi baca dulu isinya, gitu,” ujar Gus Miftah.

Gus Miftah menyadari bahwa Nikita Mirzani sering mengenakan pakaian terbuka, namun ia memberikan apresiasi untuk Nikita Mirzani karena masih menjalankan ibadah salat.

Gus Miftah bercanda bahwa jika Nikita Mirzani lulus dari pesantren, ia bisa menjadi versi "Mamah Dedeh" yang lebih berbeda, dengan kata lain, menjadi sosok yang sangat beragama.

Gus Miftah juga mencatat bahwa Nikita Mirzani masih bisa membaca Al-Qur'an dan melantunkan salawat.

Gus Miftah berpendapat bahwa sosok Nikita Mirzani seharusnya diapresiasi dan tidak boleh dilihat sebelah mata.

Dia mengatakan bahwa seringkali orang-orang menilai seseorang berdasarkan penampilan luar, tetapi seharusnya kita lebih memahami orang tersebut secara keseluruhan sebelum memberikan penilaian.

Halaman
123

Berita Terkini