Kasus Pembunuhan

Mantan Bendaraha Yayasan Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Kesal Urusan Dana Dibongkar

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Darwin Sijabat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan bendahara yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi ungkap penyebab pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan bendahara yayasan Bina Prestasi Nasional, Dedi ungkap penyebab pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Hingga saat ini kasus tersebut terus bergulir.

Polisi telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus tersebut.

Korban dalam kasus pembunuhan ibu dan anak itu yakni Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Kasus itu kembali bergulir setelah salah satu tersangka, Muhammad Ramdanu alias Danu menyerahkan diri ke Polda Jabar.

Kini salah satu yang menjadi sorotan penyidik adalah adanya dugaan motif pembunuhan tersebut,

Sorotan itu terkait perebutan yayasan milik salah satu tersangka lainnya, Yosef Hidayah, suami sekaligus ayah korban.

Baca juga: Update Pembunuhan di Subang - Tersangka Yosef Utang untuk Kuliah Amel, Padahal Sudah Dibunuh

Baca juga: Kualitas Udara Jambi Minggu 29 Oktober 2023 Pukul 11.00 WIB: Kategori Sedang

Baca juga: Info Gempa Hari Ini Minggu 29 Oktober 2023 dari BMKG: Guncang Maluku

Mengenai dugaan yayasan ini, Dedi menyinggung bahwa anak Yosep, Yoris pernah marah kepadanya karena membongkar soal aliran dana yayasan.

Hal ini terjadi ketika kasus ini pertama kali terungkap.

Kala itu, Dedi membicarakan mengenai aliran dana yayasan ini bersama salah satu YouTuber lokal.

Kemudian, kata Dedi, hal itu mendapatkan respon yang tidak baik dari Yoris.

"Dulu ada youtuber ke saya bahas yayasan, ada yang marah ke saya," kata Dedi dikutip dari Youtube Heri Susanto, Minggu (29/10/2023).

Tetapi, menurut Dedi, sosok yang marah kepadanya itu tidak secara langsung menyampaikan hal itu kepadanya.

"Jadi bukan langsung aja ke saya marahinnya, melalui orangtuanya," jelas Dedi.

Dedi pun membongkar bahwa sosok yang marah kepadanya itu adalah Yoris.

"Yang marah Yoris (melalui) ke bapaknya. Kata Pak Yosef, ‘Si Aa marah gara-gara yayasan dibongkar, jadi disatu-satuin sama kasus’," tuturnya.

"Ini waktu pertama saya bongkar yayasan," lanjutnya.

Meski demikian, Dedi tidak pernah mendapati Yoris menghubunginya secara langsung menyampaikan hal tersebut.

"Ke saya gak ada, tahunya dari pak Yosef ‘marah-marah’ katanya," ujarnya.

Baca juga: Update STQH Nasional ke XXVII, 17 Kafilah Sudah Tiba di Jambi

Ia pun berharap bahwa semua pihak dalam kasus Subang ini bisa memberikan kesaksian yang jujur agar kasus segera terungkap terang benderang.

"Setelah bapaknya masuk, dia tahu (motifnya) yayasan. Jadi harus pada jujur semua lah, kasihan almarhum," pungkas Dedi.

Profil Yayasan

Yayasan Bina Prestasi Nasional berlokasi Jalan Raya Serangpanjang, KM 24,3 Subang-Purwakarta, Kabupaten Subang.

Yayasan ini menaungi dua tingkat sekolah yaitu SMP dan SMK.

Selain itu, Yayasan Bina Prestasi Nasional juga telah terakreditasi Ban-PT dan kompetensi keahlian RPL-TKR.

"Takhta" Yayasan

Yoris sempat menjadi ketua yayasan sebelum dicopot oleh Yosep pasca-kasus Subang.

Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu juga termasuk dalam pengurus yayasan.

Tuti menjabat sebagai bendahara, sementara Amalia menjadi sekretaris.

Sementara Yosep Hidayah, dia tak ikut mengelola yayasan.

Konflik yayasan menguat terutama karena tersangka lain, Mimin Mintarsih sebelumnya juga menjadi bendahara yayasan.

Namun Mimin kemudian digantikan Tuti.

Belakangan, Yoris mengatakan bahwa Yosep meminta Danu untuk menjadi bendahara di yayasan setelah ia dinonaktifkan.

Setelah itu, menurut Yoris, Yosep menarik uang yayasan sebanyak dua kali bersama kepala sekolah dan bendahara sekolah.

Terima Dana Bos Tapi Siswa Fiktif

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar turut menyelidiki aliran dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada Yayasan Bina Prestasi Nasional milik tersangka Yosep Hidayah.

Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, pencairan dana BOS tersebut didalami untuk mengetahui ke mana dana itu mengalir.

"Setelah kejadian itu mungkin ada beberapa pencairan dana BOS. Ini sedang kami selidiki arahnya ke mana," ujar Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (27/10/2023).

Saat ini, kata dia, sejumlah pengurus yayasan sudah diperiksa. Polisi juga memblokir empat rekening milik Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Berdasarkan temuan-temuan kami di TKP dan tempat keluarga, ada beberapa data siswa yang fiktif."

Baca juga: Banjir Diamond dan Skin, Kode Redeem Free Fire FF Minggu 29 Oktober 2023

"Kami juga melakukan blokir beberapa rekening yang digunakan untuk menerima dana BOS dan BPMU," ucapnya.

Pihaknya pun bakal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan Kabupaten Subang untuk menghentikan bantuan dana BOS dan BPMU.

Dari pemeriksaan terhadap yayasan tersebut, kata Surawan, penyidik kemudian mendalami motif pelaku menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.

"Kami dalami motif khususnya terkait pengelolaan keuangan yayasan," katanya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Diancam Pakai Pisau Seoarang Siswi di Tanjab Timur Dirudapaksa Tetangga

Baca juga: Kualitas Udara Jambi Minggu 29 Oktober 2023 Pukul 11.00 WIB: Kategori Sedang

Baca juga: Info Gempa Hari Ini Minggu 29 Oktober 2023 dari BMKG: Guncang Maluku

Baca juga: Pemprov Bersurat ke Polda Jambi Minta Aktivitas Batubara Dihentikan Selama Pelaksanaan STQH Nasional

Artikel ini diolah dari TribunJabar.id

Berita Terkini