Pj Bupati Sarolangun Ikut Hadir Saat Saniatul Lativa dan BKKBN Sosialisasi Pencegahan Stunting

Editor: Rahimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI Dr Hj Saniatul Lativa dan mitra kerja BKKBN berfoto bersama Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri usai sosialisasi pencegahan stunting di Desa Bukit Murau Kecamatan Singkut.

TRIBUNJAMBI.COM - Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri M.APP. SC menghadiri langsung kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dari hulu bersama mitra kerja BKKBN yaitu anggota DPR RI Dr Hj Saniatul Lativa SE MM.

Sosialisasi pencegahan stunting tersebut dilaksanakan di Desa Bukit Murau Kecamatan Singkut Kabupaten Sarolangun.

Sosialisasi pencegahan stunting ini dihadiri langsung Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga, Nopian Andust. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno juga hadir mendampingi kegiatan tersebut.

Dalam sosialisasi tersebut, Saniatul Lativa mengatakan, ada tiga zonasi pembagiian intervensi dan perhatian dalam pencegahan stunting.

Zonasi pertama yaitu bagi calon pengantin, tiga bulan sebelum menikah calon pengantin wajib melaksanakan pemeriksaan kesehatan agar terpantau kesehatannya, tidak mengalami anemia dan bebas dari penyakit menular seksual (PMS).

Anggota DPR RI Dr Hj Saniatul Lativa dan mitra kerja BKKBN berdiskusi bersama Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri di rumah dinas Bupati Sarolangun.

Sebab, jika calon pengantin perempuan anemia maka ketika menikah kemudian hamil maka akan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah yg berpotensi stunting

Kemudian, zonasi kedua yaitu bagi ibu hamil. Saat masa kehamilan si ibu hamil supaya memeriksakan kehamilan kebidan atau dokter secara rutin minimal 6 kali.

Yang dua kali harus dilakukan USG agar terpantau tumbuh kembang janinnya.

"Ibu hamil diharapkan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh bidan ataupun dokter," katanya.

Terakhir adalah zonasi bagi Ibu nifas atau menyusui.

"Pada masa ini berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan dan berikan makanan tambahan pendamping ASI yang bergizi setelah 6 bulan, serta teruskan berikan ASI sampai usia 2 tahun. Tidak lupa juga berikan imunisasi dasar lengkap," kata Saniatul Lativa. 

Setelah sosialisasi, Pj Bupati Sarolangun bersama seluruh elemen yang ada khususnya Dr Hj Saniatul Lativa dan Deputi KSPK BKKBN RI melakukan pembahasan lebih lanjut terkait sosialisasi penceghan stunting dari hulu dengan berdiakusi santai didahului makan malam di rumah dinas Bupati Sarolangun.

Baca berita  terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Anggota DPR Saniatul Lativa Bicara Soal Masalah Stunting di Jujuhan Ilir

Baca juga: BKKBN Bersama Anggota Komisi IX DPR Sosialisasikan Cegah Stunting di Rimbo Mulyo

Baca juga: Gubernur Kukuhkan Putut Riyatno Sebagai Kepala BKKBN Provinsi Jambi

Berita Terkini