Ira Wibowo mengaku bahwa ayahnya meninggal bukan lantaran menderita sakit serius, melainkan usianya yang sudah 94 tahun.
“Papa itu kan nggak ada sakit keras, merasakan sakit pun nggak, jadi memang karena usaha aja udah 94 tahun,” kata Ira Wibowo.
Dikatakan Ira bahwa tak ada firasat apa-apa ketika ayahnya akan meninggal dunia.
“Pas pagi-pagi, papa masih mesra banget, dia minta di sun, minta dipeluk,” katanya.
Dikatakan Ira Wibowo.
Namun saat Ira ingin pamit untuk pergi kerja, ia bertanya ke sang ayah menawari makanan kesukaannya.
“Papa kan paling suka spageti, aku tawarin, biasanya dia semangat, ini dia geleng-geleng,” kata Ira.
Disitulah Ira merasa bahwa ayahnya sudah berbeda dari biasanya.
Hingga ia langsung menghubungi Ari Wibowo dan ibunya.
“Kayaknya mendingan kalau bisa datang segera, papa kayaknya kurang semangat, paling nggak kan kalau ada anak istrinya bisa lebih semangat,” sebut Ira.
Namun saat siang hari, Ari Wibowo datang menjenguk ayahnya bersama kedua anaknya.
“Papa masih angkat jempol, senyum, tapi begitu udah selesai senyum langsung kayak lemes lagi,” kata Ari Wibowo.
“Terus tidur lagi, aku elus-elus tangannya, tapi masih nafas,” lanjur Ari Wibowo.
Namun setelah itu Ari Wibowo meninggalkan ayahnya lantaran saat itu ia sedang ada urusan.
“Malamnya telepon, saya langsung datang lagi,” kata Ari.
“Pas aku datang juga, badannya masih anget, tapi udah gak bereaksi, udah berusaha panggil dokter, tapi yaudah,” sebut Ira.