TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melakukan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan di Provinsi Jambi.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi dampak dari musibah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menganggu aktivitas masyarakat.
Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah pada Jumat (6/10/2023).
“Deputi Kedaruratan mengambil kesimpulan untuk dilakukan TMC atau hujan buatan khususnya di Provinsi Jambi berkaitan dengan banyaknya asap yang mengganggu masyarakat Provinsi Jambi,” katanya.
TMC dilakukan sesuai arahan dari Gubernur Jambi agar kabut asap yang dibawa melalui udara dengan arah angin dari tenggara ke utara dapat dikurangi.
“Asap ini masuk ke Kota Jambi. Saya pastikan asap ini tidak berasal dari karhutla di daerah Provinsi Jambi,” ujarnya.
Bachyuni mengungkapkan hujan buatan
rencananya dilakukan sampai Sabtu (7/10/2023), dalam melakukan TMC, BNPB menyemai Cacl 1.500 liter yang didatangkan dari Jakarta yang difokuskan untuk wilayah Muaro Jambi, Tanjab Timur dan Tanjab Barat, Sarolangun dan Jambi bagian barat.
“Mudah-mudahan situasinya membaik. Nantinya, ketika memang masih dibutuhkan maka nanti pak Gubernur meminta bantuan lagi ke BNPB untuk dilakukan TMC selanjutnya,” ucapnya.
BPBD mengklaim hingga hari ini penanganan karhutla di Provinsi Jambi masih terkendali adapun luasan terbakar mencapai 1.025 hektare terluas di Batanghari, Sarolangun dan Tebo.
“Tidak ada kebakaran hutan lahan yang cukup luas di Jambi. Satgas masih bekerja dan terkendali sehingga kami mengambil kesimpulan memang asap ini di luar dari wilayah Provinsi Jambi,” pungkasnya.
Baca juga: Indeks Kualitas Udara Jambi Jumat 6 Oktober 2023 Pukul 11.00 WIB Kategori Sangat Tidak Sehat
Baca juga: Dampak Kabut Asap, Jarak Pandang di Kota Jambi Turun
Baca juga: Bahaya Jangka Pendek hingga Panjang Akibat Kabut Asap Menurut Dokter Spesialis Paru di Jambi