Berita Jambi
Bahaya Jangka Pendek hingga Panjang Akibat Kabut Asap Menurut Dokter Spesialis Paru di Jambi
Kondisi kabut asap karhutla selain mengganggu jarak pandang juga beresiko besar baik jangka pendek maupun jangka panjang, Dokter Spesialis Paru Dr. Me
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kondisi kabut asap karhutla selain mengganggu jarak pandang juga beresiko besar baik jangka pendek maupun jangka panjang, Dokter Spesialis Paru Dr. Melly Miranda,M.ked (Paru),Sp.P beri penjelasan. Kamis (5/10/2023)
Bencana Kabut asap karhutla, yang melanda beberapa Provinsi di Indonesia termasuk Jambi saat ini menjadi perhatian dan kekhawatiran banyak pihak.
Selain ancaman polusi udara juga ancaman kesehatan juga menghantui bagi daerah yang terdampak.
Terkait kondisi asap yang terjadi saat ini, Dr. Melly Miranda,M.ked (Paru),Sp.P kepada tribunjambi.com membeberkan beberapa dampak yang ditimbulkan bagi manusia yang terdampak kabut asap.
"Dampak tersebut bisa dirasakan dalam jangka pendek dan juga jangka panjang, tentu dengan tingkat resiko yang juga tidak bisa disepelekan," ujarnya.
Dampak jangka pendek misalnya, dapat menimbulkan iritasi Mukosa atau dalam artian gejala mata merah, hidung berair dan bersin.
Kemudian iritasi pada saluran nafas atas dan bawah, disertai gejala batuk, berdahak, peradangan dan sakit tenggorokan, peningkatan ispa, peningkatan serangan asma PPOK, peningkatan serangan jantung hingga resiko keracunan gas toksik.
Sedangkan jangka panjang polusi udara yang dapat dirasakan yakni, mulai dari resiko penurunan fungsi paru, hiperaktivitas bronkus, reaksi alergi, resiko asma, PPOK, TBC, resiko penyakit jantung dan pembuluh darah hingga stroke, kanker dan stunting.
Lanjutnya bicara risiko secara persentase, untuk dampak yang bisa menyebabkan kanker paru diangka 29 persen, infeksi saluran pernafasan akut 17 persen, dan PPOK 43 persen.
"Orang yang berisiko tinggi terdampak polusi udara ruangan tersebut diantaranya, anak dibawah 5 tahun dan orang tua, orang sakit, wanita hamil, orang dengan gangguan respirasi dan jantung, perokok dan pekerja pabrik," jelasnya.
Untuk menghindari semua itu ada beberapa tips aman yang dapat digunakan, yakni 6M plus 1S. Yakni, memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website, mengurangi aktifitas luar ruangan dengan menutup ventilasi ruangan atau rumah saat kualitas udara tidak baik.
Kemudian menggunakan penjernih udara di dalam ruangan, menghindari sumber polusi dan asap rokok, menggunakan masker saat polusi udara tinggi, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan segera konsultasi secara daring atau luring jika muncul keluhan terkait saluran pernafasan.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kenaikan Gaji Tak diusulkan, BPD Muaro Jambi Kecewa dengan Pemerintah
Baca juga: Luasan Lahan Akibat Karhutla di Provinsi Jambi Menurun Dibanding 2019
Baca juga: Jadi Barista di London, Penghasilan Lolly Capai Rp 32 Juta Perbulan
Pejabat BKD Jambi Dipolisikan, Imbas 13 ASN Dicopot dari Jabatannya dengan Surat Resign Palsu |
![]() |
---|
Sekda Sudirman: IBI Garda Terdepan Jaga Kesehatan Ibu dan Anak |
![]() |
---|
2 Bulan Beroperasi, Bus Listrik Trans Bahagia Jambi Layani 19.000 Penumpang |
![]() |
---|
Keributan di Helen’s Play Mart Jambi Terulang Kembali |
![]() |
---|
Konvoi Truk Tambang Raksasa Gasak Truk PS di Jalan Lingkar Selatan Kota Jambi, Korban Patah Kaki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.