Berita Unik

Hubungkan Diri dengan Sapi, Setiap Hari Suku Mundari Mandi dengan Urin Sapi

Penulis: Herupitra
Editor: Herupitra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam kehidupan sehari-hari, suku Mundari menghubungkan diri mereka dengan sapi dan menganggapnya sebagai simbol kekayaan, status, dan kehidupan mereka.

TRIBUNJAMBI.COM – Di benua Afrika terdapat sebuah negera bernama Sudan Selatan.

Negara ini baru berusia 11 tahun dan merupakan negara baru yang ada di dunia.

Di Sudan Selatan terdapat suku yang unik dan menarik dikenal sebagai Suku Mundari.

Salah satu hal yang membedakan suku ini adalah keistimewaan mereka terhadap sapi.

Dalam kehidupan sehari-hari, suku Mundari menghubungkan diri mereka dengan sapi dan menganggapnya sebagai simbol kekayaan, status, dan kehidupan mereka.

Bagi orang luar Suku Mundari apa yang dilakukan suku ini dalam kehidupan mereka sehari-hari sangat aneh.

Baca juga: Kumpulan Tradisi Unik dan Ekstrim dari Seluruh Dunia, Ada Tradisi Bertemu di Tempat Sauna

Baca juga: Deretan Kota Kecil yang Punyai Kisah Aneh dan Unik, Ada yang Hampir tak Berpenghuni

Kehidupan suku kecil Mundari di Sudan selatan memang berputar tak jauh dari sapi. Tak heran, sapi bagi Suku Mundari adalah hewan yang begitu berharga. Sapi menunjukkan status, kekayaan, juga sebagai mahar.

Tapi apa yang mereka lakukan bukanlah sesuatu yang aneh bagi Suku Mundari.

Setiap hari atau pada hari mereka memanfaatkan air seni atau urin sapi untuk memasuh muka bahkan mandi.

Bagi mereka cara seperti itu bisa mencegah infeksi kulit serta membuat rambut mereka berubah warna.

Tak sampai di situ, mereka juga menghisap susu segar langsung dari puting sapi.

Suku Mundari juga mengolesi abu berwarna cokelat muda di tubuh mereka.

Abu yang terbuat dari sisa pembakaran kotoran sapi ini fungsinya sebagai antiseptik dan melindungi dari gigitan nyamuk.

Gambaran kehidupan unik suku ini diabadikan oleh Joe Hattab melalui kanal YouTube-nya.

Video tersebut mengungkapkan betapa pentingnya peran sapi dalam kehidupan sehari-hari suku ini.

Salah satu kebiasaan yang paling mencolok adalah ritual "keramas" dengan urin sapi.

Suku Mundari percaya bahwa keramas dengan urin sapi dapat membuat rambut mereka berubah menjadi merah dan mencegah penyakit kulit.

Mandi dengan urin sapi diyakini memiliki efek desinfektan alami yang melindungi kulit mereka.

Selain itu, suku Mundari juga memiliki kebiasaan menghisap susu segar langsung dari sapi.

Mereka juga mencampurkan susu sapi dengan air urin untuk di minum setiap harinya.

Bagi mereka, susu sapi adalah sumber nutrisi penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Setiap aspek dari sapi dimanfaatkan oleh suku Mundari.

Mereka memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber energi dan pupuk alami.

Para lelaki di suku ini bahkan menggunakan kotoran sapi yang dibakar sebagai bedak, yang diyakini melindungi mereka dari gigitan nyamuk dan memberikan efek desinfektan alami pada kulit.

Suku Mundari memiliki sistem yang terorganisir dengan baik dalam pemeliharaan dan beternak sapi.

Sapi menjadi sumber kehidupan mereka, dan mereka menjaga dengan penuh dedikasi.

Meskipun suku Mundari sangat menghormati dan mengandalkan sapi dalam kehidupan mereka, satu hal yang mengejutkan adalah mereka tidak pernah memakan daging sapi.

Sapi bagi mereka adalah lebih dari sekadar hewan ternak, melainkan simbol keberlimpahan dan kesejahteraan.

Keunikan suku Mundari dalam memuliakan dan menggantungkan hidup pada sapi telah menarik perhatian banyak orang dari berbagai belahan dunia.

Hal ini menunjukkan betapa beragamnya budaya manusia dan hubungan yang unik antara suku-suku dengan hewan-hewan yang mengelilingi mereka.

“Disini ada 500 ribu sapi, aku bisa menjual atau menikah menggunakan sapi ini,” kata salah seorang suku Mundari saat diwawancara Joe Hattab.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Kebakaran Lahan Terjadi di Geragai Jambi, Helikopter Water Bombing Bantu Pendidngan

Baca juga: BREAKING NEWS 3 Unit Rumah Warga di Jambi Timur Terbakar

Baca juga: PT ABT Tebo Duga Masyarakat Sekitar Dibalik Terbakarnya Lahan Konsesi Seluas 10 Hektar

 

 

 

Berita Terkini