Api Berkobar di Desa Talang Duku Muarojambi, Karhutla Hanguskan 20 Hektare Lahan

Penulis: tribunjambi
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi lahan di Desa Talang Duku, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi, setelah pemadaman, Kamis (10/8).

TRIBUNJAMBI.COM,SENGETI - Kobaran api kebakaran hutan dan lahan ( karhutla ) di Desa Talang Duku, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muarojambi, akhirnya bisa dipadamkan.

Api baru benar-benar padam pada Kamis (10/8) sekira pukul 02.30 WIB.

Sebelumnya, lahan kosong eks-sawah itu terbakar sejak Rabu (9/8) sore.

Meski api telah padam, namun ratusan petugas dari tim gabungan BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri dan lainnya masih bertahan di lokasi.

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Muarojambi, Zuhdi, mengatakan api baru bisa dijinakkan setelah tim membuat berbagai skema pemadaman.

"Saat ini tim masih di lapangan. Kami masih menyusuri sekitar lokasi untuk mengetahui apakah masih ada api atau tidak," tuturnya.

Untuk pemadaman api, tim kesulitan mendapatkan pasokan air, karena jarak lokasi kebakaran dengan tempat mengambil air jauh.

Selain secara manual oleh petugas di lapangan, pemadaman juga dilakukan secara water bombing menggunakan helikopter.

"Karena terhalang cuaca (saat malam hari; red), bom air dihentikan dan dilanjutkan penyiraman secara manual," ujarnya.

"Untuk luasan lahan belum diketahui berapa hektare," imbuhnya.

Saat dikonfirmasi pada Rabu malam, Sekretaris Desa Talang Duku, Suaidi, mengatakan bahwa lahan tersebut merupakan lahan kosong yang tidak difungsikan.

"Itu sawah yang sudah lama tinggal," katanya.

Dalam pantauannya, api berkobar dahsyat, sementara tim gabungan ke lapangan berusaha melakukan pemadaman.

"Tadi sudah di-water bombing, tapi belum padam juga," kata Suaidi.

Kapolsek Marosebo, Iptu Wiwik Utomo, tim tengah melakukan upaya pemadaman agar lahan yang terbakar tidak meluas.

Hangus 20 hektare

Plh Kapenrem 042/Garuda Putih, Kapten Inf Ar Dalimunthe, mengatakan karhutla di Desa Talang Duku melahap lahan kosong, semak belukar dan tanah semi gambut dengan luasan 15-20 hektare.

"Pemadaman dilakukan melalui darat dan udara, melibatkan tim gabungan BPBD, TNI-Polri. Lahan yang terbakar semi gambut," katanya, Kamis (10/8).

Menurut informasi tim di lapangan, Dalimunthe mengatakan ada beberapa kendala tim saat melakukan pemadaman.

"Kendala ketersediaan air yang sangat minim di sekitar lokasi. Kemudian akses jalan masuk ke lokasi hanya satu akses untuk jalur darat dan faktor alam, yaitu tiupan angin yang cukup kencang hingga menyulitkan tim melakukan pemadaman," sebutnya.

Dalimunthe menjelaskan Danrem 042/Gapu, Brigjen TNI Supriono, telah menginstruksikan jajaran segera mengevaluasi atas banyaknya karhutla saat ini dan mencari tahu faktor penyebab.

"Mencari tahu penyebab, apakah faktor disengaja oleh oknum masyarakat atau faktor lain," jelasnya.

Selanjutnya, langkah pencegahan harus lebih ditingkatkan oleh Tim Satgas Karhutla, sosialisasi kesadaran untuk setop pembakaran dan peningkatan komunikasi kepada masyarakat.

"Untuk mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Jika memang ada oknum masyarakat yang sengaja membakar dan sudah diingatkan berulang kali tapi tetap membakar, agar ditingkatkan ke penindakan sesuai hukum yang berlaku secara terpadu dengan mengedepankan unsur Polri untuk menjalani fungsi dan tugasnya," ujarnya.

Empat Saksi

Sehari pascakejadian, Penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muarojambi memeriksa empat saksi terkait karhutla di Desa Talang Duku.

"Ya, benar, sudah empat orang saksi yang diperiksa dimintai keterangan," kata Kombes Pol Mulia Prianto, Kabid Humas Polda Jambi , Kamis (10/8).

Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi, telah ke lokasi dan berkoordinasi dengan Penyidik Polres Muarojambi.

Selain itu, Penyidik Polda Jambi akan berkoordinasi dengan BPN untuk mencari tahu pemilik lahan yang terbakar, dan dinas lingkungan hidup terkait sampel lahan yang terbakar.

"Polda Jambi juga akan berkoordinasi dengan LAPAN untuk mengetahui awal titik api melalui satelit," sebutnya. 

Di Tebo 24 Ha

BPBD Kabupaten Tebo mencatat sejak Januari-Agustus ada 24,71 hektare lahan terbakar.

Kebakaran terluas di Pemayungan, Kecamatan Sumay.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tebo, Antoni Faksi, mengatakan tim gabungan terus melakukan patroli ke titik-titik rawan api.

"Hari ini tim patroli melakukan ground check di Kecamatan Tebo Ulu," katanya, Kamis (10/8).

Patroli dilakukan untuk mengutamakan pencegahan agar tidak terjadi kebakaran.

Dengan masih munculnya titik api dan bertambahnya luasan karhutla, Pemkab Tebo melakukan perpanjangan status siaga hingga Oktober mendatang.

Sebelumnya, SK siaga karhutla telah berakhir pada 3 Agustus lalu.

Antoni mengatakan selain tim gabungan, perusahaan juga turut bertanggung jawab dalam pencegahan kebakaran.

Masyarakat juga diimbau turut berpartisipasi.

Tim gabungan setiap hari melakukan patroli ke lapangan hingga memastikan terbebas dari titik api.

Saat ini, kondisi di Kabupaten Tebo per hari ini dalam keadaan terkendali.

"Memang beberapa hari kemarin ada terjadi titik api di Tebo Ulu, tapi untuk sekarang kondisi sudah aman," pungkasnya. (zak/can/cwi)

Baca juga: Kisah Pengemudi Jalanan Baik Hati, Bantu Ambulans Jenazah Jambi-Sarolangun Meluncur Tanpa Lampu

Berita Terkini