"Setelah itu, lima menit korban tidak muncul," ungkapnya.
Melihat Selamet tidak muncul ke permukaan air, Marigen langsung terjun ke air bersama warga lainnya untuk mencarinya.
Tubuh korban ditemukan oleh rekan pengemudi perahu lainnya.
"Posisi di tengah kayak ada tanah lumpur. Kami langsung evakuasi setelah mencari selama 10 menit," ujarnya.
"Ternyata korban ditemukan di tempat dia turun awal," tuturnya.
Setelah berhasil menemukan Selamet, Marigen memastikan lagi kondisinya.
Namun, saat dibawa menggunakan perahu karet, dipastikan bahwa Selamet sudah meninggal dunia dan dibawa ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Pakai Sistem Sewa
Sebelumnya, Kordinator Ketek Wisata Gestival Gerakan Peduli Danau Sipin dan penyambutan Ekpedisi Batanghari, Billal, menerangkan pihaknya menyewa ketek milik korban yang disopiri langsung oleh korban, saat rangkaian acara berlangsung.
"Kapal (ketek) kita kandas, penumpang kapal kita ditolong, sama kapal satu lagi mau ditambat. Sebenarnya biar bapak ini tidak turun, ternyata korban turun ke danau untuk membersihkan dan melepaskan kandas. Setelah turun, kami kehilangan kontak, mau bersihkan baling-baling yang tertancap," kata Bilal.
Rangkaian Acara
Peristiwa nahas itu terjadi ketika Wakil Wali Kota Jambi bersama pejabat di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menebar benih ikan di Danau Sipin, Kota Jambi.
Kegiatan itu dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023, yang di antaranya terdapat Festival Gong Sitimang yang digelar Pemkot Jambi dan Ekspedisi Batanghari oleh Pemkab Muarojambi.
Malam sebelum tiba di Kota Jambi, puluhan peserta yang sebagian besar dari komunitas budaya lokal dan komunitas lingkungan, berada di Kabupaten Muarojambi.
Di sana, mereka mengikuti serangkaian acara kesenian di Wisata Tematik Lubuk Penyengat, Desa Baru, Kecamatan Maro Sebo.