TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ada puluhan hektare luasan lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Jambi, dari Januari hingga awal Agustus 2023 ini.

Dari data yang dihimpun, lahan yang terbakar di Jambi mencapai 73 hektare, yang terbanyak di Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah mengatakan, untuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Satgas Provinsi Jambi, telah mendirikan 59 pos di daerah yang rawan terjadi Karhutla.

“59 pos ini nantinya saling berkomunikasi dan memberi laporan jika terjadi karhutla, agar lebih cepat sampai ke posko udara dan posko darat. Sehingga akan lebih mudah menurunkan tim darat dan tim udara,” beber Bachyuni.

Selain itu kata Pj Bupati Muarojambi ini, pos-pos tersebut juga akan melakukan sosialisasi, cegah dini, deteksi dini dan penanganan karhutla.

Beruntungnya sampai hari ini Karhutla masih terkendali.

“Jika ada informasi dari pos adanya titik api, kita lakukan water boombing, apabila tim darat tidak bisa mengakses titik api tersebut. Helikopter ada 3 water boombing dibantu oleh BNPB dan ada 2 untuk patroli,” ujarnya.

Baru-baru ini ditemukan sembilan titik panas di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Sarolangun, Batanghari dan Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), dan itu sudah berhasil dilakukan penanganan oleh posko udara.

“Saya imbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara di bakar. Gubernur Jambi sudah memberi ruang kepada kelompok masyarakat, apabila membuka lahan silahkan mengusulkan ke Pemprov Jambi, untuk mengikuti program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB),” tuturnya.

Baca juga: DPRD Minta Perusahaan Ikut Andil Dalam Pencegahan Karhutla di Jambi

Baca juga: Antisipasi Karhutla di Jambi, Edi Purwanto: Ini Tugas Kita Bersama