TRIBUNJAMBI.COM - Ketidakhadiran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan PKS di acara peringatan hari lahir (harlah) ke-25 PKB disindir Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Peringatan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah pada Minggu (23/7) itu Muhaimin awalnya menyapa satu per satu para undangan yang hadir.
Dia juga tak luput menyapa perwakilan partai politik yang hadir.
Cak Imin memperkenalkan sejumlah ketua umum partai politik yang hadir.
Diantaranya Ketua Umum partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Wakil Ketua DPR RI itu juga memperkenalkan elite parpol yang mewakili ketua umum mereka.
Diantaranya Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sekjen PPP Arwani Thomafi serta fungsionaris Partai Demokrat.
Saat memperkenalkan perwakilan Partai Nasdem yang hadir hanya Eva Yuliana, Cak Imin menyinggung ketidakhadiran Ketum NasDem Surya Paloh.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul, Ganjar Pranowo Ditengah dan Anies Baswedan Dibawah, Mengapa?
Baca juga: Daftar Penumpang Kapal Tenggelam di Buton Tengah yang Bawa 40 Penumpang, 15 Orang Meninggal
Baca juga: Sempat Mangkir, Hari Ini Airlangga Hartarto Bakal Diperiksa Jadi Saksi Kasus Korupsi Minyak Goreng
"Bang Surya Paloh mana kok enggak berani datang? Padahal kita sangat berharap Bang Surya Paloh datang, Mbak Eva," kata Cak Imin. Eva Yuliana hanya tersenyum tipis setelah disindir Cak Imin.
Kemudian, Cak Imin juga mencari perwakilan PKS di panggung utama. Namun, dia pun tak melihatnya.
"PKS enggak datang?" tanya Muhaimin, yang langsung disambut sorakan dari arah
kader PKB.
Pantauan Tribun di lokasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir sekira pukul 15.30 WIB memakai balutan jas hitam dan kopiah di kepalanya.
Ketua Umum partai politik yang hadir di antaranya selain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yaitu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto beserta sekjennya Lodewijk F. Paulus, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beserta sekjennya Ahmad Muzani, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan beserta sekjennya Eddy Soeparno, dan Sekjen PPP Arwani Thomafi.
Kemudian ada Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun turut menghadiri harlah ke-25 PKB.
Doakan PKB
Saat pidato Presiden Jokowi mendoakan PKB di usia seperempat abadnya dapat terus berjaya.
"Semoga PKB suaranya naik di pemilu 2024, semoga PKB kursinya nambah di pemilu 2024 dan perannya makin besar di pemerintahan mendatang," kata Jokowi disambut tepuk tangan peserta Harlah yang hadir.
Baca juga: Viral Emak-emak di Jambi Gerebek Basecamp Narkoba, Warga Ngaku Lapor Polisi Tapi Tak Juga Ditangkap
Presiden mengatakan PKB telah berkontribusi besar untuk negara. PKB ikut menjaga demokrasi dan moralitas politik di Indonesia.
"Memperkokoh ideologi Islam moderat dan menjaga toleransi Bhinneka Tunggal Ika dan persatuan bangsa," katanya.
Presiden mengucapkan selamat kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang karib disapa Cak Imin yang telah memimpin PKB selama 18 tahun. Cak Imin kata Jokowi berhasil menjaga PKB tetap solid dan mempertahankan PKB sebagai partai besar.
"Selamat juga kepada Gus Muhaimin Iskandar Bapak ketua umum PKB yang telah memimpin PKB selama 18 tahun, yang menjaga PKB tetap solid dan mempertahankan PKB sebagai partai besar. Sekarang ini PKB masuk partai besar," ujarnya.
Presiden juga mengatakan bahwa suhu politik menjelang Pemilu 2024 ini sudah mulai
menghangat.
"Belum panas tapi mulai menghangat menghadapi Pemilu 2024," kata Jokowi.
Presiden mengajak kader PKB untuk menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan baik. Menurut Presiden apabila proses Pemilu berjalan baik maka hasilnya juga akan baik.
"Kita harus mempersiapkan dan menjaga Pemilu tahun depan agar hasilnya baik dan prosesnya juga baik. Apakah Bapak Ibu setuju? Sekali lagi agar hasilnya baik, prosesnya baik, pemilunya (baik), setuju?," kata Presiden.
Kepala Negara mengatakan Pemilu merupakan pesta demokrasi yang digelar 5 tahun sekali. Namanya pesta kata Jokowi maka seharusnya rakyat bergembira.
"Sudah sering kita dengar Pemilu itu pesta demokrasi, Pemilu itu pesta demokrasi yang namanya
pesta harusnya rakyat itu bersenang, iya ndak? Rakyat itu bergembira iya ndak? Tidak boleh ada ketakutan ketakutan, tidak boleh ada pertengkaran-pertengkaran. Apakah Bapak Ibu setuju?" pungkasnya
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Download Lagu MP3 DJ Remix dan DJ TikTok Spesial Dugem Full Bass, Gratis Pakai MP3 Juice dan YTMP3
Baca juga: Nathalie Holscher Maksa Minta Sule Berhentikan Uang Bulanan Adzam: di Stop Aja!
Baca juga: Pj Bupati Tebo Sambut Kedatangan Jamaah Haji Kloter 22, 2 Haji Tebo Meninggal di Tanah Suci
Baca juga: Daftar Penumpang Kapal Tenggelam di Buton Tengah yang Bawa 40 Penumpang, 15 Orang Meninggal
Baca juga: Kronologi Kapal Tenggelam di Buton Tengah yang Bawa 40 Penumpang, 15 Orang Meninggal
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com