TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK- Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim terus mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi siswa yang tidak mampu.
Sementara ini tercatat sebanyak 25 siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang beritanya, baik itu ditingkat SD maupun SMP.
Muhammad Eduard, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjabtim, menjelaskan saat ini upaya yang dilakukan agar tidak ada siswa yang tidak melanjutkan.
Pihaknya terus mengusulkan ke Pemerintah Pusat bagi untuk mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi siswa yang tidak mampu.
"Kita sedang berusaha mengusulkan agar siswa sekolah mendapatkan KIP, bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu,"jelasnya, Jumat (14/07/23).
Menurut Eduard, siswa yang tidak melanjutkan sekolah dan putus sekolah itu hal yang berbeda. Kalau siswa yang lulus SD tapi tidak melanjutkan ke jenjang SMP, itu disebut tidak melanjutkan sekolah.
Akan tetapi kalau saat sedang mengenyam pendidikan namun ditengah jalan berhenti, itu baru disebut dengan putus sekolah.
"Jadi yang kami data sekarang ini adalah siswa yang lulus SD dan SMP yang kemudian tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya,"tetangnya.
Data itu didapat dengan cara mendata langsung ke lapangan dengan cara by name by address yang langsung berkomunikasi dengan orang tua siswa.
Dan saat ini, pihaknya melakukan pendekatan pendidikan kesetaraan atau pendidikan diluar sekolah.
"Kita tetap menyiapkan pendidikan diluar sekolah itu, yaitu melalui Paket B dan Paket C," pungkasnya.
Baca juga: Puluhan Anak di Tanjabtim Putus Sekolah, Terbanyak Lulusan SD
Baca juga: Remaja 15 Tahun Asal Tanjabtim Jambi Jadi Muncikari, Pasang Tarif Rp 350-500 Ribu Sekali Kencan
Baca juga: Harga Sembako Turun, Pasar Pangkalan Sabak Barat Tanjabtim Jambi Sepi Pengunjung