Dari inspeksi tersebut terdapat beberapa catatan yang harus segera dibenahi.
Salah satunya soal rumput yang ada di JIS tersebut.
Bahkan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan rumput JIS tidak standar FIFA.
"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 (stadion), termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," ujar Basuki yang dikutip dari YouTube Tribunnews.com.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Banyak Hoaks Soal Renovasi JIS, Anies Baswedan Sebut JIS Milik Indonesia
Mengutip pernyataan ahli, Basuki mengatakan seluruh rumput JIS akan diganti seluruhnya sehingga memenuhi standar FIFA jika ingin dipakai untuk tiga bulan ke depan.
"Namun ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut sesuai ahlinya beliau, Pak Kamal sebagai ahli dan agronomi rumput di stadion."
"Menurut beliau, harus diganti, kalau mau tiga bulan bisa dipakai, itu untuk jangka pendek saja, mungkin jangka panjang mungkin harus diubah rumputnya. Jadi yang sekarang tak dapat memenuhi kriteria FIFA, untuk itu akan diganti rumput yang lain untuk dipakai U-17," papar Basuki.
Namun kini proses renovasi JIS itu pun menimbulkan polemik di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir pun mengungkapkan alasan mengapa rumput JIS harus direnovasi.
"Kan makin banyak stadion yang standar internasional lebih bagus," ucap Erick Thohir pada sesi jumpa pers PSSI, Rabu (5/7/2023).
"Nah makanya jangan dipolemikkan antara JIS dan Piala Dunia U-17, ini niatnya supaya JIS bisa dipakai U-17, niatnya itu."
"Kalau FIFA datang hari ini, ayo salaman sama saya, (JIS) dicoret," kata pria kelahiran Jakarta itu.
Saat Erick Thohir meninjau JIS, rumput stadion yang terletak di Kawasan Sunter, Jakarta Utara, dipastikan tidak standar FIFA.
Karena itu, rumput JIS akan diganti dan memakan biaya mencapai Rp 6 miliar.
"Nah niat baik ini yang kita ingin memastikan JIS ini bisa menjadi bagian kualifikasi," ucap Erick Thohir.