“Nanti strukturnya di sini berupa timbunan terus ada beberapa over pass dan exit tol di sini,” tuturnya.
Penyedia jasa pada pembangunan jalan tol seksi 3 ini adalah KSO PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya, dan PT Brantas Abi Praya dengan nilai kontrak Rp1,615 triliun.
Terpisah, Akhyar dari PT Hutama Karya mengatakan, pihaknya mendapat amanah untuk membangun Jalan Tol Bayung Lincir-Tempino Seksi 3.
“Sesuai dengan kontrak sebenarnya harus selesai Desember 2024. Hanya saja berkaitan dengan percepatan, maka pembangunan jalan tol ini sudah bisa beroperasi di Juni 2024,” ujarnya.
Ia menyampaikan progres saat ini di lapangan telah melakukan land clearing dan juga melakukan investigasi lahan untuk memastikan kontruksi yang akan diaplikasikan di jalan tol sesuai kondisi tanah.
“Jadi, ada beberapa tantangan di jalan tol Bayung Lincir-Tempino. Kebanyakan berdiri di atas tanah rawa, sehingga kami perlu rekayasa untuk memastikan aman secara struktur,” jelasnya.
Jalan Tol sepanjang 15 kilometer tersebut saat ini sudah berprogres 70 persen untuk tahap land clearing.
“Ini kita sudah hampir menyelesaikan land clearing, sehingga nanti harapanya kita bisa lanjut pekerjaan struktur dan sebagainya. Kita rencanakan pada bulan ini sudah melakukan pekerjaan pemancangan pondasi untuk over pass-over pass. Jadi, jalan yang dilintasi jalan tol akan kerosing ke jalan kabupaten, akan kita dahulukan supaya pekerjaan berjalan simultan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman menyebut pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Betung-Jambi sudah rampung dikerjakan.
“Jalan Tol itu sudah 99 persen selesai. Hanya sedikit saja fasilitas pemerintah yang mesti segera dibebaskan. Contohnya ada puskesmas dan sekolah. Itu kan domainnya ada di pemerintah kabupaten,” katanya, Kamis (6/7).
Pemprov Jambi pun kata Sekda sudah berkirim surat ke Pj Bupati untuk dibantu segera memfasilitasi. Sebab saat ini pengerjaan di lapangan tengah dilakukan land clearing.
“Ada puskesmas dan sekolah itu nggak usah diganti rugi, itu Pemda sediakan tempatnya yang bangun pihak pengembang. Itu saran kita ya ke kepala daerah untuk segera disikapi,” tuturnya.