TRIBUNJAMBI.COM - Profil dan biodata Tuan Guru Bajang atau TGB Muhammad Zainul Majdi.
Sosok TGB Muhammad Zainul Majdi jadi sorotan setelah terlihat mesra dengan capres Ganjar Pranowo pada Minggu (18/6/2023).
Pada momen itu, Ganjar Pranowo menemui kader PDIP dan PPP NTB, Ganjar Pranowo juga bertemu secara khusus dengan TGB HM Zainul Majdi saat kunjungan ke Lombok, NTB.
Dalam pertemuan tersebut keduanya pun tampak mesra.
Seusai makan siang TGB HM Zainul Majdi menyopiri Ganjar Pranowo menggunakan mobil listriknya untuk berangkat bareng ke kantor Partai Perindo.
TGB HM Zainul Majdi juga menjadi imam sholat berjamaah untuk Ganjar Pranowo.
Baca juga: Syahnaz Kena Mental, Matikan Kolom Kometar IG usai Ketahuan Selingkuh dengan Randy Kjaernett
Baca juga: Kejari Jambi Dukung Optimalisasi JKN dengan Forum Koordinasi Pengawasan dan Pemeriksaan Kepatuhan
Berikut profil dan biodata TGB Muhammad Zainul Majdi
Dikutip dari nwdi.or.id, Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang lahir di Pancor, Selong, NTB, 31 Mei 1972.
TGB merupakan cendikiawan muslim, ulama tafsir Al Quran, pemimpin organisasi masyarakat dan juga politisi yang pernah menjabat Gubernur Provinsi NTB 2 periode yaitu tahun 2008-2013 dan 2013-2018.
Sebelum menjabat Gubernur Provinsi NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi pernah menjadi anggota DPR RI pada masa jabatan 2004-2009, membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X).
TGB Muhammad Zainul Majdi adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat pemerintah daerah NTB dan Hj Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri pertama pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid merupakan sosok pahlawan nasional asal NTB. Dia juga merupakan pendiri Madrasah NWDI, NBDI, dan pendiri Pesantren Darunnahdlatain.
Pendidikan TGB
TGB Muhammad Zainul Majdi muda mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), dan lulus tahun 1986.
TGB Muhammad Zainul Majdi melewati jenjang sekolah menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya dalam 2 tahun.