Puluhan Warga Desa Gambut Jaya Datangi Kantor DPRD Muaro Jambi, Ngadu Masalah Lahan Transmigrasi

Penulis: Muzakkir
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan orang perwakilan warga Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi mendatangi kantor DPRD Muaro Jambi.

 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI -- Puluhan orang perwakilan warga Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi mendatangi kantor DPRD Muaro Jambi.

Mereka hadir ke DPRD Kabupaten Muaro Jambi ini untuk mengadukan persoalan yang mereka hadapi selama ini, yaitu permasalahan lahan transmigrasi.

Kehadiran mereka disambut oleh sejumlah anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi seperti Ahmad Taufik, Ali Mustika, Sartono dan Aidi Hatta. Pertemuan ini dilakukan di ruang Bapemperda.

Selain DPRD Kabupaten Muaro Jambi, hadir juga Kadis Nakertrans Kabupaten Muaro Jambi Mandeg, perwakilan dari BPN dan pihak kecamatan.

Masyarakat Desa Gambut Jaya Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi merasa dipinggirkan oleh pemerintah. Pasalnya selama bertahun-tahun mereka tinggal di sana kurang mendapatkan perhatian.

Infra struktur dan layanan lainnya sangat minim. Tak hanya itu, hak tanah mereka yang dijanjikan oleh pemerintah sampai saat ini belum mereka terima. 

Mukmin warga setempat menyebut jika mereka tinggal di Desa Gambut Jaya ini sudah sejak tahun 2008 silam. Sebelum tinggal disini, mereka dijanjikan akan diberikan lahan oleh pemerintah.

"Kami ini merupakan warga transmigrasi dari Pulau Jawa. Kami pindah kesini dijanjikan akan diberikan lahan rumah disertai lahan pertanian, namun hingga saat ini belum terealisasi," kata Mukmin.

Sesuai dengan janji, masing-masing kepala keluarga dijanjikan diberi rumah tinggal dan menerima 2 hektar lahan. Namun seiring dengan waktu sampai saat ini ratusan kepala keluarga ini belum menerima lahan tersebut.

Informasi yang di himpunan, lahan tersebut memang ada namun dikuasai oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab bahkan tanah tersebut sudah diperjualbelikan kepada orang lain.

Akibatnya, perekonomian masyarakat yang ada di sana memprihatinkan. Mereka terpaksa bekerja buruh tani, kerja serabutan untuk bertahan hidup.

"Di sini hanya bisa mencari untuk bertahan hidup. Rata-rata masyarakat masih menghubungi rumah yang diberikan oleh pemerintah, bahkan sekarang sudah banyak yang rusak," katanya lagi.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Daryati warga lainnya. Dia menyebut jika sampai saat ini pemerintah daerah maupun pemerintah pusat belum merealisasikan pemberian lahan cadangan yang dijanjikan sekitar dua hektar kepada masing-masing kepala keluarga.

Dengan hal itu, dirinya berharap banyak agar janji tersebut segera terealisasi sehingga bisa merubah nasib mereka yang saat ini sangat menderita.

"Tolong kami pak. Bantu kami pak," katanya lirih.

Baca juga: Nasib Miris Warga Transmigrasi di Gambut Jaya Muaro Jambi: Tolong, Bantu Kami!

Baca juga: Baru Dilantik, Komisioner KPU Muaro Jambi Langsung Tancap Gas 

Baca juga: Mak Ganjar Gelar Penyuluhan Pertanian di Muaro Jambi

Berita Terkini