TRIBUNJAMBI.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjawab soal saran Menkopolhukam Mahfud MD kepada Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tetap kompak sehingga tidak saling menjegal di internal.
Jawaban itu disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Mardani menyampaikan terimakasih kepada Mahfud MD atas saran yang diberikan.
Menurutnya bahwa saat ini KPP masih sangat solid.
"Nasihat yang bagus. Terima kasih Pak Mahfud dan selama ini alhamdulillah KPP solid," kata Mardani, Jumat (2/6/2023).
Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan PKS, NasDem dan Demokrat tidak saling jegal.
Melainkan saat ini kata Mardani bahwa partai yang ada dalam Koalisi Perubahan saling menguatkan untuk tetap solid.
"Malah saling menguatkan dan solid," tambahnya.
Adapun upaya penjegalan Anies Baswedan sebagai capres KPP untuk maju pada Pilpres 2024, dikatakan Mardani, bisa saja terjadi.
"Tapi semua tidak akan berhasil jika internal KPP solid," katanya
Baca juga: Kenapa Sandiaga Uno Tak Masuk Bursa Cawapres Anie Baswedan? PKS: Itu Masa Lalu
Baca juga: Ini Solusi Megawati Soekarnoputri untuk Tumpaskan KKB di Tanah Papua
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan pesan kepada koalisi partai politik pendukung bakal calon presiden Anies Baswedan.
Mahfud berpesan agar koalisi pendukung Anies tetap kompak supaya mendapatkan tiket maju pencapresan dan tidak dijegal oleh internalnya sendiri.
"Malah saya katakan kepada dia, kamu harus usahakan di dalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak agar Anies dapat tiket tidak dijegal oleh internalnya sendiri," kata Mahfud usai memimpin upacara di Lapangan Pancasila, Ende, NTT sebagaimana ditayangkan Kompas TV, pada Kamis (1/6/2023).
Mahfud MD Jawab Isu Penjegalan dari Anies Baswedan
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menanggapi pemerintah disebut menjegal salah satu Calon Presiden (capres) yang akan bertarung di Pemilu 2024.
Isu itu disampaikan Anies Baswedan, salah satu Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Mahfud menegaskan pemerintah tak akan melakukan penjegalan.
Namun pemerintah kata Mahfud MD justru ikut serta menjaga dan melindungi hak-hak setiap Paslon.
Mahfud MD mengungkapkan hal itu setelah selesai memimpin upacara di Lapangan Pancasila, Ende, NTT pada Kamis (1/6/2023).
"Tidak ada (niatan pemerintah) menjegal (salah satu paslon), itu tidak ada. (Justru) kita lindungi hak-haknya," ujar Mahfud MD dikutip dari Kompas Tv.
Menurut Mahfud, hal ini biasa terjadi menjelang kontestasi.
Baca juga: Pengamat Militer Ungkap Penyebab Eks Prajurit TNI Membelot dan Gabung KKB Papua
"Itu bagian dari perlombaan dari kontestasi politik."
"(Seseorang) yang mengatakan ini juga mungkin (bermaksud) biar pendukungnya muncul atau mungkin biar yang milih sedikit," ujar Mahfud.
Diketahui, kekhawatiran pemerintah ikut cawe-cawe dan bakal menjegal salah satu paslon itu muncul dari kelompok antitesa pemerintah.
Dalam hal ini partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan.
Justru, Mahfud mengingatkan Anies Baswedan untuk selalu kompak bersama seluruh pendukungnya.
"(Saya katakan) Anies, kamu harus usahakan di dalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak, agar Anies dapat tiket, tidak dijegal oleh internalnya sendiri," ungkap Mahfud Md.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Diamond Auto 999999+, Download Free Fire MAX MOD APK Gratis 2023 Versi 2.98.2, Auto Hedshot!
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Jalan Nyogan-Sungai Bahar Kerap Banjir
Baca juga: Prediksi Skor Sassuolo Vs Fiorentina, Cek H2h dan Statistik Kedua Tim, Kick Off 01.30 WIB
Baca juga: Harga Kelapa Bulat di Karya Maju Tanjabbar Kembali Anjlok
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com