TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menanggapi ancaman penembakan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB di Papua.
Upaya pembebasan warga negara Selandia Baru yang disandera KKB di Papua itu terus dilakukan.
Pilot tersebut diketahui disandera KKB kelompok Egianus Kogoya sejak Februari 2023 lalu.
Inodonesia kata Mahfud MD menegaskan tidak akan melibatkan negara lain dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.
"Ya kita tangani sendiri secara internal."
"Kita kebijakannya tidak boleh melibatkan negara lain. Ini internal kita dan kita bisa," ungkap Mahfud MD, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (29/5/2023).
Dia pun menyebut permasalahan tersebut tidak boleh melibatkan negara lain.
Menurutnya, jika melibatkan negara lain, kasus tersebut nantinya akan menjadi isu internasional.
Baca juga: Update KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air, Panglima TNI akan Lakukan Langkah Ini
Baca juga: PKS Pertanyakan Track Record Kaesang Pangarep Maju di Pilkada Depok: Aneh, Dia Bukan Warga Depok
"Apapun taruhannya tidak boleh masuk dunia internasional di situ. Karena kalau itu diiyakan nanti akan merembet tuh ke PBB, ke mana, ternyata ada ini, ada itu," ujarnya.
KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air dan Beri Waktu 2 Bulan
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya mengancam akan menembak pilot Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtenz.
Bahkan batas waktu diberikan untuk negosiasi pembebasan pilot yang sudah disandera beberapa bulan.
Egianus hanya memberikan waktu selama dua bulan ke pemerintah Indoneia untuk membebaskan Kapten Philip.
Ancaman itu disampaikan Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya.
Dia menyampaikan ancaman tersebut melalui video singkat yang disebarkan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom.