TRIBUNJAMBI.COM - Calon Presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo dikabarkan kembali mendapat dukungan yakni dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Dukungan sebagai Bacapres tersebut sebelumnya telah dinyatakan oleh Partai Hanura dan PPP.
Hal itu seiring dengan Partai yang diketuai Zulkifli Hasan tersebut akan mengumumkan dukungan terhadap salah satu calon.
Zulhas disebutkan akan mengumumkan dalam dua hingga tiga pekan mendatang.
Beredar kabar bahwa dukungan dari PAN tersebut akan diberikan kepada Ganjar Pranowo.
Isu itu membuat Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Utut Adianto memberikan tanggapan.
Menurut Utut, dirinya masih belum mengetahui kabar PAN bakal bergabung mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres.
Namun proses komunikasi dengan berbagai parpol masih berjalan.
Baca juga: Zulhas Dekat dengan Jokowi, PAN Tawarkan Erick Thohir Jadi Cawapres Damping Ganjar Pranowo
Baca juga: Anies Baswedan Bicara Tentang Prabowo Subianto Hingga Ganjar Pranowo: Patriot, Tegas dan Pemberani
"Kalau mendengar saya belum baru dari masnya. Kalau dinamikanya masih berproses semuanya. Kalau prosesnya panjang pasti kan itu bagian dari perjalanan," ujar Utut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Lebih lanjut, Utut menambahkan PAN biasanya memberikan dukungan di akhir pendaftaran capres dan cawapres.
Khususnya ketika koalisi-koalisi partai politik pendukung capres sudah matang.
"Kalau PAN kan biasanya nanti momen-momen terakhir setelah semuanya matang," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap partainya bakal segera menentukan arah koalisi dari PAN.
Adapun keputusan bakal ditentukan dalam waktu dua pekan lagi.
KIB Malu-malu Bubarkan Diri, Tapi Dekati Poros Lain?
Sebagaimana diketahui, PAN kini tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PPP dan Partai Golkar.
Namun koalisi itu terancam bubar karena PPP telah mendeklarasikan untuk mendukung Ganjar Pranowo.
Baca juga: Kubu Anies Baswedan Klaim akan Kalahkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, Nasdem: Mosok Gak Yakin
Sementara itu, partai Golkar memberikan sinyal bakal bergabung koalisi besar dan mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres).
"Mudah-mudahan, 2 minggu ini saya kira sudah akan ada titik terang (arah koalisi PAN)," ujar Zulhas saat ditemui di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat pada Jumat (12/5/2023).
Zulhas mengaku pembicaraan antara partai politik terkait koalisi pun terus dilakukan.
Bahkan Menteri Perdagangan RI itu pun telah melakukan pertemuan politik secara tertutup.
"Mengenai koalisi sekarang sedang proses. Memang saya tidak suka bicara dan tidak suka pertemuan-pertemuan yang dipublikasikan sampai waktunya jelas," ungkap Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas memastikan posisi KIB tetap solid.
Namun dia tidak menampik adanya terkait pembicaraan KIB untuk membentuk koalisi besar.
Ia menyatakan pembicaraan pun semakin intens beberapa waktu terakhir.
Namun, memang dirinya sengaja tak mengekspose pertemuan itu hingga adanya keputusan resmi dari PAN.
"KIB masih sama, solid. Apakah nanti pembicaraan seperti apa dengan KIB koalisi besar, dan juga apa namanya, Gerindra dan PKB juga koalisi besar. Tentu pertemuan-pertemuan tidak semuanya diketahui teman media. Kami Terus berproses. Hari-hari ini memang lebih intens," pungkasnya.
Baca juga: Adik dan Anak Gubernur Jambi Al Haris Daftar Jadi Bacaleg PAN
Partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memutuskan untuk membubarkan diri meski PPP sudah mengusung Gannjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Tiga partai yang tergabung dalam koalisi tersebut yakni Partai Golkar, PAN dan PPP.
Meski malu-amlu untuk membubarkan diri, tampaknya partai dalam koalisi itu disebut mendekati poros lain.
Poros yang didekati tersebut berkaitan dengan koalisi yang memiliki figur Capres yang akan diusung pada Pemilu 2024 mendatang.
Anggota DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus mengatakan, saat ini ketiga partai tersebut masih memantau peta koalisi dan dinamika politik jelang Pilpres 2024.
"Paling tidak hingga pendaftaran pasangan capres dan cawapres pada September 2023, sepertinya KIB masih malu-malu membubarkan diri, walau semua partai politik di dalamnya tengah berpencar mendekati poros koalisi lain yang sudah punya figur bakal capres," kata Guspardi kepada wartawan Kamis (11/5/2023).
Ada pun PPP telah mendukung pencapresan Ganjar Pranowo yang notabene adalah kader PDIP.
Tak hanya itu, Plt Ketua Umum PPP Mardiono juga mengajak Golkar dan PAN untuk sama-sama mendukung Ganjar sebagai capres.
"Sebenarnya PAN sudah memberikan sinyalemen untuk mendukung Ganjar saat Rakornas PAN di Semarang, pada 26 Februari 2023. Tidak saja mendukung Ganjar, PAN juga mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai wakilnya," ujar Guspardi.
Menurut Guspardi, cara paling realistis mempertahankan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) adalah dengan mendukung salah satu pasangan calon yang sama, sesuai dengan visi yang diusung.
Mengingat KIB itu tidak berbeda formatnya dengan PDIP, maka memungkinkan untuk bergabung menjadi satu. Hal itu juga bisa berlaku sama dengan koalisi lainnya.
"Namun, bila mengambil jalan yang berbeda, maka KIB bisa dipastikan bubar. Sebab, tak lagi punya visi yang sama dalam memenangkan Pilpres 2024," kata Guspardi.
Legislator asal Sumatera Barat ini mengatakan Partai Golkar sendiri masih berusaha membuka ruang terhadap koalisi Gerindra-PKB (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) serta Nasdem, PKS, dan Demokrat (Koalisi Perubahan untuk Persatuan).
Golkar juga sedang ikhtiar dengan berusaha mencalonkan Airlangga ke koalisi lain.
"Kita tunggu proses politik selanjutnya karena masih banyak waktu untuk melakukan komunikasi," pungkasnya.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Dahlia Poland Ternyata Sudah Lama Mencium Perselingkuhan Fandy Christian: Tinggal Nunggu Bukti
Baca juga: Jokowi Sebut Perbaikan Jalan Rusak Provinsi dan Kabupaten di Jambi Diambilalih Pusat
Baca juga: Cerita Kiper Juventus: Saya Ingin Jadi Striker tapi Saya Payah
Baca juga: Anies Baswedan Bicara Tentang Prabowo Subianto Hingga Ganjar Pranowo: Patriot, Tegas dan Pemberani
Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com