Disusul dengan menjadi anggota Tim Pengawas (Timwas) Bank Century selama 2010-2013.
Tidak berhenti sampai di situ, Ganjar turut menjabat sebagai Ketua Pansus RUU tentang Partai Politik, MPR, DPR, DPD, dan DPRD di DPR RI mulai 2007 sampai 2009.
Karier Ganjar Pranowo terus naik dengan menjadi anggota Badan Legislasi DPR RI sekaligus Sekretaris Fraksi MPR dan DPR RI sejak 2004-2010.
Tepat sebelum menjadi gubernur, dia mengabdikan dirinya sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDI-P DPR RI dari 2010-2013.
Puncaknya, masa ketika dia semakin dikenal sebagai Ganjar Pranowo seperti sekarang ini adalah saat mencalonkan diri dan terpilih menjadi Gubernur Jateng.
Melansir dari Portal PPID Provinsi Jateng, pada September 2012 kepercayaan diri Ganjar Pranowo yang juga aktif menekuni pekerjaan lainnya baik di kantor hukum dan bisnis seperti di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti ini makin tinggi.
Politisi yang ikut merampungkan UU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta ini memutuskan untuk maju dalam ajang Pemilihan Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dengan dukungan jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jawa Tengah.
Hasilnya, Ganjar Pranowo terpilih menjadi orang nomor pertama di Jateng.
Ganjar Pranowo menjadi Gubernur Jateng untuk periode 2018-2023 dengan perolehan suara 58.78 persen dengan 10.362.694 suara.
Baca juga: Napi Korupsi yang Dapat Remisi di Lapas Sukamiskin- Setnov, Djoko Susilo, Imam Nahrawi, Luthfi Hasan
Harta Kekayaan Ganjar sejak 2013
Pada periode pertama menjabat, harta kekayaan Ganjar mencapai Rp 3,8 miliar berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kemudian pada periode kedua, kekayaannya melonjak drastis hingga menjadi Rp 9,9 miliar atau naik Rp 6,1 miliar.
Harta tersebut berdasarkan LHKPN KPK pada 24 Januari 2020 untuk periodik 2019.
Adapun rincian kekayaannya terdiri dari enam tanah dan bangunan senilai Rp 1,1 miliar, empat mobil dan dua motor senilai Rp 1,3 miliar, dan hata bergerak lainnya senilai Rp 415 juta.
Serta kas dan setara kas yang menjadi mayoritas kekayaan Ganjar saat itu yakni senilai Rp 7 miliar.