TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kondisi helikopter yang mendarat darurat di tengah hutan TNKS tidak utuh lagi, tergolong sudah rusak parah.
Awak dan penumpang yang berjumlah 8 orang selamat dalam insiden ini. Namun tiga orang mengalami luka parah.
Hasil observasi yang dilakukan dokter, yang mengalami luka serius itu adalah Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Pilot AKP Ali Nurdin S Harahap, dan Copilot bernama AKP Amos Freddy P Sitompul.
Kondisi mereka dibeberkan oleh dr Ivan Kurniawan yang merupakan dokter bedah di RS Bhayangkara Jambi.
Dia menyebut Kapolda Jambi mengalami patah pada tangan di bagian kanan. Diduga akibat benturan dengan benda keras saat pendaratan.
Sementara kondisi AKP Ali Nurdin Harahap mengalami patah tulang di paha di kaki kiri.
"Pilot juga mengalami pergeseran tulang bagian kanan. Sepertinya di tangan ada dislokasi atau bergeser," ungkapnya.
Dia mengatakan pilot yang mengalami luka paling parah di antara semua yang ada di dalam helikopter tersebut.
Sementara Copilot AKP Amos Freddy Sitompul, mengalami luka-luka dan patah kaki.
"Untuk sementara, memang dari rombongan yang kondisinya memiliki luka atau cedera serius adalah tiga orang itu," terangnya.
Secara umum, ucapnya, semua korban sudah dalam kondisi stabil, namun akan butuh waktu untuk melakukan pemulihan kesehatan fisik dan psikis mereka.
Pada insiden ini, ada dua orang yang lukanya sangat ringan, yakni Kompol Ayani dan Aipda Susilo.
Dua orang ini bagaikan mendapatkan keajaiban, dalam insiden yang tidak pernah sebelumnya mereka bayangkan di TNKS itu.
Mereka berdua, yang paling sehat itu, jadi korban terakhir dievakuasi dari lokasi kejadian, pada Selasa (21/2/2023) sore.
Pada kejadian yang menyita perhatian Kapolri itu, Aipda Susilo tidak mengalami luka apapun pada bagian luar fisiknya.
Sementara Kompol Ayani, Koorspri Kapolda Jambi, hanya mengalami luka gores di bagian kepala.
Hal itu terlihat dari kondisi mereka ketika diobservasi di lapangan KONI Merangin, yang jadi posko sementara.
Di sana, mereka dikunjungi oleh Irjen Pol Rachmad Wibowo, yang kini menjabat Kapolda Sumatera Selatan.
Rachmad sebelumnya menjabat Kapolda Jambi, yang digantikan Rusdi Hartono beberapa bulan lalu.
Rachmad Wibowo memiliki kedekatan dengan Kompol Ayani, sebab dialah yang dulunya mengangkatnya menduduki jabatan itu, dan orang kepercayaannya saat bertugas di Jambi.
Saat helikopter yang melakukan evakuasi membawa Ayani dan Susilo, terlihat Rachmad Wibowo langsung menyambut mereka, dan juga keluarga dan sejumlah pejabat Polri.
Terlihat Irjen Pol Rachmad Wibowo memeluk dan menguatkan Kompol Ayani, suasana sangat mengharukan.
Kedatangan mantan Kapolda Jambi itu membiarkan Ayani menangis bahagia dan haru, bisa lepas dari kondisi yang mengerikan yang mereka alami itu.
Kedua korban selanjutnya langsung menjalani pemeriksaan kesehatan di ruang medis yang disiapkan oleh pemerintah.
Hasil pemeriksaan medis, Kompol Ayani hanya alami luka goresan di bagian kepala, dan Susilo yang tidak mengalami luka apapun.
Baca juga: Polri akan Investigasi Pasca Tragedi Helikopter yang Ditumpangi Kapolda Jambi Mendarat Darurat
Baca juga: Cerita Dibalik Evakuasi Kapolda Jambi dari Hutan Kerinci
Tim SAR Temukan Jejak Harimau
Pada proses evakuasi ini, ada tim yang masuk melalui jalur darat, dan ada juga yang melalui jalur udara menggunakan helikopter.
Ipda Rahman, adalah satu di antara regu penyelamat yang berhasil melakukan evakuasi terhadap Kapolda Jambi dan rombongan.
Dia menggambarkan situasi di lokasi helikopter mendarat darurat saat ia berhasil mendarat menggunakan tali.
Ipda Rahman yang sempat bermalam bersama Kapolda dan rombongan, mengatakan saat malam, mereka melakukan penjagaan ketat di setiap jalan setapak.
Mereka membuat api untuk memberikan suasana hangat dan juga sumber pencahayaan di lokasi.
"Karena hutan itu termasuk dalam Taman Nasional Kerinci Seblat, yang menjadi tempat tinggal berbagai satwa, salah satunya harimau," kata Rahman, Rabu (22/2/2023).
Pihaknya sudah merasakan tanda-tanda keberadaan harimau saat ada Tim SAR mengambil air di sungai, jaraknya kurang lebih 2 kilometer dari lokasi kejadian.
"Kami temukan beberapa jejak dan kotoran harimau, sehingga proses evakuasi dan penjagaan harus dilakukan bersamaan," lanjutnya.
Dia bersyukur proses evakuasi ini berhasil, dan semua korban telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Baca juga: Viral Aksi Anggota TNI Kopda Ahmad Novrizal Evakuasi Kapolda, Prajurit Kopasgat Sudah Biasa
Baca juga: Kapolri Apresiasi Kerja Keras Tim SAR Gabungan Evakuasi Kapolda Jambi dan Rombongan
Baca juga: Cerita Ipda Rahman, Tandu Kapolda Jambi dengan Merangkak di Lereng Bukit hingga Evakuasi Berhasil