TRIBUNJAMBI.COM - Jaksa menuntut 12 tahun penjara kepada terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E pada kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Tuntutan Richard Eliezer lebih berat dibandingkan yang diberikan JPU kepada Putri Candrawati yang 'hanya' dituntut 8 tahun penjara.
Sejumlah pihak pun merasa heran dan kecewa dengan tuntutan jaksa itu.
Satu diantaranya adalah bibi dari Brigadir Yosua, Roslin Simanjuntak.
“Itulah hukum di Indonesia ini tidak adil, memang kalau sesuai dengan dakwaan JPU pembunuhan berencana harus 15 tahun, tapi Eliezer kan sudah bersaksi, menyatakan kebenaran dan membuka semua rencana-rencana mereka,” kata Roslin Simanjuntak seperti dikutip dari Kompas.TV, Rabu (18/1/2023).
“Seharusnya Eliezer bukan (dihukum) di atas Putri Candrawathi ya, harusnya di bawahnya, ini malah terbalik hukum di Indonesia ini, inilah di Indonesia hukum runcing ke bawah tapi tumpul ke atas," katanya.
Roslin Simanjuntak mengatakan, keluarga Brigadir Yosua memahami apa yang dilakukan oleh Richard Eliezer dikarenakan perintah Ferdy Sambo.
“Karena memang dia keadaan terpaksa ya oleh pimpinannya seorang jenderal yang memerintah, jadi otomatis dia melakukannya,” ujar Roslin Simanjuntak.
Baca juga: Ferdy Sambo Dituntut Penjara Seumur Hidup, Pakar Hukum: Penjara hingga Meninggal Dunia
Baca juga: Alur Narkoba dari Irjen Teddy Minahasa ke Bandar Alex Bonpis hingga Diedarkan ke Kampung Bahari
Disamping itu, lanjut Roslin Simanjuntak, Richard Eliezer selama proses hukum dan jalannya persidangan sudah mengakui kesalahannya dan bertaubat.
“Dan juga dia membuka bagaimana skenario Ferdy Sambo, seharusnya hukumannya lebih rendah dari Putri Candrawati,” ucap Roslin Simanjuntak.
Oleh karena itu, Roslin Simanjuntak berharap hakim lebih bijaksana untuk memberi putusan kepada para terdakwa tewasnya Brigadir yosua.
“Kami menginginkan dan mengharapkan keadilan yang sebenar-benarnya, agar hukum di Indonesia ini tidak tumpul ke atas,” tegas Roslin Simanjuntak.
Keluarga Richard Eliezer Terpukul
Atas tuntutan 12 tahun penjara untuk Richard Eliezer, keluarga Richard mengaku terpukul.
Ini seperti dikatakan Roy Pudihang, paman dari Richard Eliezer.