TRIBUNJAMBI.COM - Pasca gempa Cianjur, dilaporkan luka berat sebanyak 593 orang dan 59 di antaranya masih menjalani perawatan di RSUD Sayang Cianjur.
Bencana ini menyebabkan 108.720 orang mengungsi.
Di antaranya pengungsi laki-laki berjumlah 52.987 jiwa dan pengungsi perempuan sebanyak 55.737 jiwa.
Sementara korban yang belum ditemukan masih ada 11 orang, kini dalam proses pencarian.
"Terkait masih adanya 11 orang yang masih hilang, kita tadi rapat dan mengadirkan keluarga korban untuk rencana selanjutnya dalam upaya pencarian di Cijedil," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Pendopo Kabupaten Cianjur, Jalan Siliwangi, Jumat (2/12/2022).
Evakuasi terhadap 11 orang hilang yang belum ditemukan dengan maksimal diperpanjangan waktu kedua.
"Semoga saja besok petugas gabungan dapat menemukan sisa korba hilang secara maksimal," ucapnya.
Sementara 29.985 rumah rusak terverifikasi, terdiri dari 6.754 rusak berat, 8.978 rusak sedang, dan 14.253 rusak ringan.
Insentitas Gempa Berkurang
Sementara BMKG menyebut intensitas gempa Cianjur telah mulai berkurang, hal ini membuat pengungsi yang merupakan masyarakat setempat boleh pulang ke rumah.
Himbauan ini disampaikan Bupati Cianjur Herman Suherman.
Mengacu dari rilis dari BMKG dan pemantauan selama tujuh hari terakhir menunjukan aktivitas gempa susulan secara fluktuatif mengecil dan frekuensi kejadiannya semakin jarang.
Kordinator Peringatan Dini BMKG Sigit menyebutkan tercatat 305 gempa susulan dari awal gempa utama, dengan intensitas berkurang.
Aktivitas Gempa terbaru terjadi Senin (28/11/2022) sebanyak sebelas kali dengan tiga kali kegempaan yang dirasakan, yakni pukul 08.17, 12.28, dan 16.05 Wib.
“Secara statistik sudah cukup jauh meluruh dari sisi jumlah dan rata-rata energi yang keluar dari kejadian kegempaannya,” kata Sigit di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam.