Gempa Cianjur

Update Gempa Cianjur 11 Orang Belum Ditemukan, Diduga Tertimpa Reruntuhan Bangunan

Penulis: Darwin Sijabat
Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reruntuhan akibat gempa Cianjur, 11 orang masih dalam pencarian petugas dan relawan

 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 11 orang korban Gempa Cianjur, Jawa Barat hingga saat ini belum ditemukan, diduga tertimpa reruntuhan bangunan.

Sementara untuk korban meninggal akibat gempa berkekuatan 5.6 itu capai 329 orang.

Hal ini disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman.

Penambahan itu setelah satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di daerah Cicadas, Cianjur.

Dilansir dari Kompas.com, korban ditemukan pada hari kesepuluh sejak kejadian. 

"Alhamdulillah, sore hari ini satu orang korban meninggal dunia ditemukan di daerah Cicadas Desa Cijedil sehingga jumlah yang meninggal menjadi 329 orang," kata Herman dalam konferensi pers secara daring, Kamis (1/12/2022). 

Hingga saat ini jumlah korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 11 orang. 

Herman berharap, korban hilang ini segera ditemukan mengingat masih ada waktu dua hari lagi untuk pencarian korban hilang. 

"Karena situasi kondisi hujan dan tadi ada gempa susulan dua kali, sehingga tim Basarnas agak turun sedikit ke bawah dan mudah-mudahan besok, kita ada waktu dua hari lagi bisa ditemukan dan mudah-mudahan cuaca mendukung," ucap Herman. 

Sementara itu, korban yang luka mencapai 595 orang. 


Herman mengungkapkan, masih ada pula 59 orang korban luka berat yang dirawat di RS Cianjur. 


Kemudian, kerugian materiil berupa rumah rusak yang sudah tervalidasi per pukul 13.00 WIB mencapai 24.102 rumah. 


Rinciannya, rumah rusak berat sebanyak 5.631 unit, rumah rusak sedang sebanyak 7.273 unit, dan rumah rusak ringan 11.203 unit. 


"Tadi jam 13.00 saya menandatangani SK dan saya langsung usulkan ke BNPB yang akan diteruskan ke Kemenkeu. Mudah-mudahan hari Senin sudah bisa direalisasikan (untuk diperbaiki)," tutur Herman. 


Kemudian, terdapat infrastruktur yang rusak, meliputi sekolah hingga tempat ibadah. 


"Sekolah 520 unit, tempat ibadah 190 unit, fasilitas kesehatan 14 unit, dan gedung kantor 17 unit," ujar Herman. 


Gempa bumi mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Senin pekan lalu. Hingga kini, ada 359 kali gempa susulan yang didata oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

 

 


Korban Gempa Cianjur Kesal


Korban Gempa Cianjur ungkapkan kekesalannya lantaran masyarakat yang datang ke lokasi hanya untuk befoto bukan membantu.


Kemajuan teknologi di era digitalisasi tidak serta mengubah kepekaan masyarakat dalam pemanfaatannya.


Sebab objek foto untuk dijadikan sebagai kenang kenangan terkadang tidak melihat tempat.


Bahkan masyarakat yang datang ke lokasi kejadian bukan untuk membantu, melainkan hanya foto foto.


Seperti peristiwa gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) dijadikan sebagai objek foto.


Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah yang terkena gempa cukup parah.


Tidak banyak yang tersisa dari desa tersebut, semua bangunan rata dengan tanah, akses warga pun terputus dikarenakan aspal jalan yang terangkat.


Di saat banyak masyarakat yang peduli pada korban gempa, ternyata ada pula yang justru memanfaatkan kondisi desa untuk sekadar selfie dan berfoto ria.


Hal itu disampaikan oleh Ketua RT Desa Sarampad, Ujang Maulana, dirinya merasa prihatin melihat masyarakat yang hanya berselfie ria tanpa mengulurkan bantuan yang diperlukan.


"Banyak yang ke sini hanya berfoto tanpa membantu, hal itu tentu mendapatkan penolakan keras dari para warga," ungkap Ujang  dikutip dari wartakotalive.com, Rabu (30/11/2022).


"Bagaimanapun juga saya harus menjaga warga saya, tidak hanya kehilangan benda dan orang tercintanya. Warga saya pun berhak dijaga hatinya," sambungnya.


Dirinya pun meminta kepada semua pihak, untuk tidak asal mengambil gambar warganya, sebab dengan tegas ia sampaikan bahwa desa Sarampad bukanlah desa yang dijadikan 'wisata bencana' untuk umum.


Penolakan akan aksi tersebut tergambar jelas dari banyaknya tulisan warga.


Di beberapa persimpangan jalan desa Sarampad warga memberikan peringatan 'Kami Terkena Bencana, Bukan Tempat Wisata. Rekreasi anda salah tempat, kami bukan tontonan!'


Sama halnya yang terjadi pada longsoran di Jalur Cipanas - Cianjur, meski sudah terbuka untuk umum pasca longsoran besar yang terjadi akibat gempa, sampai saat ini masih banyak pengendara baik roda dua maupun roda 4 yang melintas penasaran dengan longsoran tersebut.


Tak khayal mereka pun turun dari kendaraan mereka untuk melakukan foto dan berselfie, padahal di lokasi tersebut sudah terbentang garis kepolisian.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Baca juga: Pasca Gempa Cianjur, Anak-anak di Pengungsian Terserang Diare Dampak Kekurangan Air Bersih

Baca juga: Lesti Kejora Akui Bantu Korban Gempa di Cianjur Pakai Uang Rizky Billar, Netizen Ramai Tak Percaya

Baca juga: Sinopsis Kupu-kupu Malam, Adegan Arif Dirgantara dan Laura Jadi Sorotan

Berita Terkini