Dia juga mengungkapkan bahwa kkondisi perekonomian keluarga Margaretha dan suaminya Rudyanto terbilang berkecukupan.
Handoyo (64) suami Ris juga mengungkapkan bahwa pasangan yang ditemukan meninggal bersama anak dan sepupu itu memiliki penghasilan yang mampu menopang kehidupan sehari-hari.
Sepengetahuan Handoyo bahwa Margaretha jualan kue, sedangkan Rudyanto bekerja sebagai pegawai di kantoran.
"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran," ungkapnya.
Baca juga: Warga akan Pilih Capres yang Didukung Jokowi? Berikut Hasil Survei Litbang Kompas
"Tapi anaknya (Dian) saya enggak tahu kerjanya apa," ujar Handoyo.
Namun untuk kondisi saat ini, Handoyo mengaku tak mengetahui perekonomian kakak iparnya itu.
Hal itu lantaran korban dan Handoyo beserta istrinya, Ris terakhir berkomunikasi 5 tahun yang lalu.
Apa yang mereka ketahui tentang kondisi perekonomian Margaretha itu adalah informasi masa lalu yang mungkin saja bisa berubah.
Untuk itu Handoyo dan Ris tak tahu secara pasti bagaimana kondisi perekonomian mereka saat ini.
Sepengetahuan mereka bahwa korban memiliki aset rumah dan mobil yang ditaksir mencapai miliaran Rupiah
Meski dugaan sementara keempat anggota keluarga itu tewas karena kelaparan, namun aset milik pihak korban justru seolah membantah motif tersebut.
Seperti disampaikan tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz.
Menurut Umar, harga rumah dan mobil milik keluarga korban di lokasi kejadian ditaksir miliaran rupiah.
Angka tersebut berasal dari taksiran harga rumah yang ditempati keluarga itu di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres.
Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres itu meninggal karena kelaparan.