Rudi adalah salah satu pemilik angkutan kota alias angkot di Kota Jambi dengan empat armada. Empat unit angkot miliknya beroperasi di rute Talang Banjar.
Rudi mengatakan, empat angkot miliknya yang sudah beroperasi sejak tahun 2010.
"Setiap tahun penumpang semakin menurun, ditambah lagi dengan adanya aplikasi taksi online dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang baru naik," katanya belum lama ini perihal kondisi angkot.
Dulu, empat angkotnya setia mengantarkan sekitar seribu penumpang dalam sehari.
Berbeda dengan saat ini. Kata dia, meskipun sopir telah bekerja seharian, penumpang hanya mencapai puluhan orang.
Meskipun sedih dengan kondisi saat ini, Rudi mengaku masih optimistis dengan masa depan angkot. Itulah yang menjadi alasan ia tetap mengoperasikan angkot merahnya itu.
"Saya tetap optimistis dengan masa depan angkutan umum dalam kota, meskipun dengan kondisi memprihatinkan," tuturnya.
Baca juga: Tahun Depan Angkot di Kota Jambi Diremajakan, akan Libatkan BUMD
Namun Rudi menegaskan, sikap berbeda akan diambilnya tatkala tak ada yang mau menjadi sopir angkot. Selama ada yang mau jadi sopir, sambungnya, angkot ini tidak akan dijual alias tetap beroperasi. Rudi yang memiliki bengkel sendiri membuatnya mampu menekan biaya perawatan angkot.
Kini ia menerima setoran dari sopirnya Rp50 ribu per orang per hari.
Dulu, ia mematok Rp90 ribu per hari. Mengenai wacana peremajaan angkot, ia masih melihat seperti apa sistemnya.
Baca juga: Kadishub Kota Jambi Saleh Ridho akan Lakukan Peremajaan Angkot di Tahun Depan
“Memang rencananya pemerintah mau mengeluarkan angkot baru, akan tetapi melihat kondisi saat ini, kita tidak mampu untuk membayar uang cicilannya per bulan,” ucapnya. (ceh/cna)