Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua Ungkap Orang yang Lucuti Decoder CCTV

Penulis: Aryo Tondang
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuasa hukum keluarga Yosua Hutabarat menyampaikan sejumlah bukti luka di tubuh Brigadir Yosua, beberapa hari lalu. Kanan: Brigadir Yosua Hutabarat semasa hidup

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Kuasa Hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua, Komaruddin Simanjuntak sebut, pihaknya telah mengetahui orang yang sengaja melucuti Decorder CCTV di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Ia mengatakan, orang yang melucuti Decorder CCTV bukan dari anggota Polri, tetapi dari pihak swasta.

"Ia bukan polisi," kata Komaruddin Simanjuntak, saat keluar dari ruang pemeriksaan di Mapolda Jambi, Jumat (22/7/2022) malam.

Komaruddin Simanjuntak menduga kuat, pelaku tersebut diperintahkan orang seorang petinggi atau orang besar.

"Tentu lah yang menyuruh ini bukan orang biasa, tetapi petinggi atau orang besar. Karena CCTV ada di komplek perunahan polisi," katanya.

Baca juga: Penembakan Brigadir Yosua, Ketika Samuel Hutabarat Menyanggah Pak Hendra

Autopsi Ulang

Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo mengatakan akan berkordinasi dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar, jelang proses autopsi ulang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua.

Namun, Kapolda belum menyebut pasti lokasi dilakukannya proses autopsi.

"Pengamanan sudah kita siapkan, kita juga sudah berkoordinasi dengan RS Sungai Bahar, jadi ketika Tim Khusus akan melakukan autopsi, kita sudah siap," kata Rachmad, Jumat (22/7/2022).

Ia menjelaskan, pihaknya juga belum mengetahui pasti kapan jadwal autopsi tersebut akan dilakukan.

"Kalau kapan pastinya itu nanti dari Mabes yang akan menyampaikan hal tersebut," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, Tim Penyidik Bareskrim Mabes Polri hari ini, Jumat 22 Juli 2022 dikabarkan melakukan pemanggilan terhadap 11 orang  keluarga  Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua, yang tewas akibat ditembak sesama polisi di rumah Kadiv Propam Polri pada 8 Juli lalu.

Pemeriksaan ini,  dilakukan di Lantai II Gedung Lama, Mapolda Jambi. Informasi yang diterima, tim dipimpin oleh seorang perwira tinggi.

Baca juga: Polda Jambi Siapkan Pengamanan Jelang Autopsi Ulang Brigadir Yosua di Sungai Bahar

Aksi Solidaritas Untuk Brigadir Yosua

Sementara itu, warga Jambi khususnya dari etnis Batak akan menggelar aksi solidaritas 1.000 lilin di Kota Jambi.

Aksi ini bentuk dukungan mengungkap kebenaran peristiwa meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat.

Informasi yang Tribunjambi.com dapatkan, aksi damai ini akan digelar di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, pada Sabtu (23/7/2022) mulai pukul 18.00 WIB.

Aksi yang rencananya digelar selama 1,5 jam ini digagas organisasi Horas Bangso Batak Provinsi Jambi.

Meninggalnya anggota Polri Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat hingga kini memang masih menyisakan banyak misteri.

Kronologi dan motif yang disampaikan Mabes Polri pada awal pekan lalu, dianggap penuh kejanggalan oleh masyarakat, bahkan oleh Mahfud MD, yang merupakan Menko Polhukam.

Kronologi yang disampaikan dianggap belum membuat bisa terjawabnya pertanyaan soal luka mirip bekas sayatan di tubuh anggota Polri yang mengawali karir sebagai anggota Brimob itu.

Pada akhirnya, Kapolri membentuk tim khusus untuk bisa mengungkap kebenaran yang sesungguhnya atas tragedi di rumah Ferdy Sambo itu.

Baca juga: Saat Samuel Hutabarat Ayah Brigadir Yosua Merinding dan Kita Pun Dibuat Merinding

Beberapa hari setelah tim bekerja, Kapolri menonaktifkan dua orang perwira tinggi dan satu orang perwira menenang.

Perwira tinggi itu adalah Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Satu perwira menengah yang dinonaktifkan adalah Kombes Pol Budhi Herdi.

Pada hari ini, Jumat (22/7/2022), Bareskrim Polri telah turun ke Jambi memintai keterangan dari keluarga almarhum Brigadir Yosua.

Di antara yang dipanggil adalah kedua orangtua Yosua, yakni Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.

Baca juga: Autopsi Ulang Brigadir Yosua Hutabarat: Tanggal Pelaksanaan, Tempat, dan Dokter Forensik

Selain keduanya, ada 9 orang lagi yang turut dipanggil untuk dimintai keterangan di Mapolda Jambi.

Informasi yang dihimpun Tribun, ada 8 orang tim dari Mabes Polri, untuk pemeriksaan pada kasus dugaan pembunuhan berencana yang dilaporkan oleh keluarga Yosua melalui kuasa hukumnya beberapa hari lalu.

"Nanti ya kami berikan keterangan. Sampai sekarang masih berjalan pemeriksaan," kata Brigjen Agus Suhanarko, dari Bareskrim Polri.

Soal agenda pemeriksaan hari ini, dia belum mau penyampaikan kepada publik. Juga soal autopsi ulang.

Amatan Tribunjambi.com di lapangan, sudah lebih dari 5 jam keluarga Yosua ini berada di Mapolda Jambi.

Kondisi di Sungai Bahar

Sementara di Sungai Bahar, Pembina Pemuda Batak Bersatu (PBB) Sungai Bahar, Royanto Situmorang yang lalukan penjagaan di makam Brigadir Yosua, menyebut ada kendaraan mencurigakan melintas di sekitar makam itu pada Kamis (22/7/2022) malam.

Royanto menyebutkan kendaraan roda empat tersebut melintas pemakaman sekira pukul 23.00 malam.

Pemakaman ini berada di lokasi perkebunan yang tidak digunakan untuk berlalu lalang.

Sehingga yang melintas di lokasi itu biasanya hanya yang ingin ziarah.

Kendaraan tersebut dikatakan Pendeta Royanto adalah mobil dengan jenis Agya berwarna kuning.

"Tidak tahu kami siapa pemilik mobil ini, jadi kita tidak bisa konfirmasi, malam sekitar 11 lewat," ucapnya, Jumat (22/7/2022).

Dia memastikan kendaraan tersebut bukan dari wilayah Sungai Bahar.

"Kita tidak tahu, kalau dari Pemuda Batak Bersatu atau pihak kepolisian tentunya kami kenal," ujarnya.

Hingga kini lokasi makam Brigadir Yosua tersebut masih dijaga 24 jam penuh tiap hari.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

 

Berita Terkini