Bahas LKPD Batanghari Anggaran 2021, DPRD Sorot Retribusi PAD Terminal Muara Bulian

Penulis: A Musawira
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DPRD Kabupaten Batanghari menyerahkan naskah Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD terhadap Nota Pengantar Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Batanghari Anggaran 2021.

 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN-DPRD Kabupaten Batanghari menggelar rapat paripurna dalam rangka Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD terhadap Nota Pengantar Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Batanghari Anggaran 2021.

Rapat paripurna tersebut dilaksanakan di ruang pola gedung DPRD Kabupaten Batanghari pada Senin (6/6/2022).

Rapat paripurna ini dipimpin Ketua DPRD Batanghari, Anita Yasmin didampigi Wakil Ketua I Muhammad Jafaar dan Wakil Ketua II Ilhamudin serta Sekretaris Dewan Muhammad Ali.

Rapat paripurna kali ini juga turut dihadiri Wakil Bupati Batanghari, Bakhtiar, kepala OPD, unsur forkompimda, dan tamu undangan lainnnya.

Sidang paripurna mengenai pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD terkait LKPD Kabupaten Batanghari Anggaran 2021 disampaima Fraksi PAN.

Azizah dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI Perwakilan Provinsi adalah tujuh kali berturut-turut yang diraih Pemkab Batanghari.

“Patut kita syukuri, ini merupakan wujud sinergitas antara Pemda dengan DPRD Batanghari dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” kata Azizah dari Fraksi PAN.

Dia mengatakan setidaknya ada dua komponen yang diapresiasi Fraksi PAN yaitu kembalinya Pemda mendapat predikat opini WTP dan yang kedua realisasi Pendapatan Asli Daerah yang melebihi target sebesar 107.66 persen.

Sementara itu, Fraksi Golkar menyoroti terkait retribusi PAD.

Sirojuddin dalam penyampaiannya menyebutkan bahwa terkait retribusi terminal Muara Bulian, Fraksi Golkar melihat bahwa realisasi retribusi terminal ini sebesar Rp 1,171 Miliar.

“Memang angka itu melebihi target tapi kalau kita bandingkan dengan kendaraan yang lewat, itu hanya 1.633 kendaraan batu bara yang lewat, itupun jika kita kalikan dua ribu perkendaraan,” katanya.

Selain itu, diketahui dari sejumlah informasi pemberitaan teman-teman media angkutan batu bara yang melintasi Batanghari berkisar 8 ribu hingga 10 ribu dalam sehari.

“Fraksi Golkar mengira bahwa retribusi di terminal Muara Bulian yang dikelola Dinas Perhubungan Batanghari terjadi kebocoran,” pungkasnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News



Berita Terkini