Orang yang mencintai Allah teguh pendirinnya, mengakar aqidahnya, kokoh ketaqwaannya, merekalah para wali Allah swt, mereka menjadi kebanggaan Allah.
Panas mencekam kering tenggorokan menahan dahaga, ikhlas ini dilakukan karena cinta kepada Allah SWT. Berat mata menahan kantuk, Alqur’an tetap di tartilkan karena cinta kepada Allah SWT nikmatnya berbuka dengan menu yang menggugah selera, kita tinggalkan karena panggilan tarawih menggugah jiwa, demikianlah yang disebut oleh Allah SWT dalam firmannya:
أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٦٢
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (Yunus:62)
Merekamencintai Allah SWT , dimana, kapan saja situasi apapun jiwa aqidah mereka tetap bergelora, demikianlah mereka yang disebut Mahabbatullah.
Demikianlah mereka yang terpanggil menunaikan seruan Allah untuk menunaikan ibadah puasa
Khaufubillah, Rajaa’uMinallah, Mahabbatuilallah
Jika tiga hal ini tidak ada di dalam hati kita, kita hanya dipanggil tapi tidak terpanggil.(*)
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News