TRIBUNJAMBI.COM - Universitas Jambi di bawah kepemimpinan Prof Drs H Sutrisno M.Sc Ph.D terus memberikan perhatian penuh dan upaya penyelesaian pembangunan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Jambi.
Komitmen ini disampaikan sejak dilantik menjadi Rektor Unja pada 31 Januari 2020 yang lalu.
Berbagai upaya telah dilakukan seperti melakukan kunjungan ke BPKP Provinsi Jambi untuk ekspose permohonan audit pisah batas pada September 2020, kemudian melaksanakan FGD penyelesaian KDP RSPTN Unja bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR dan Kemendikbud & Ristek Dikti pada Desember 2021 yang lalu.
Dalam FGD tersebut pembangunan RSPTN Unja akan dilakukan Kementerian PUPR dengan rencana sebagai berikut:
Pada 2022 Unja menyusun dokumen penyempurnaan fisibility study, master plan dan DED.
Menyusun dokumen amdal dan amdalalin, audit struktur dan audit pisah batas BPKP, dan akhir tahun ini sudah mulai pekerjaan konstruksi penyelesaian pembangunan gedung A.
2023 direncanakan penyelesaian lanjutan pembangunan gedung secara menyeluruh dan pengadaan peralatan kesehatan serta rekruitmen tenaga medis sesuai kebutuhan RS tipe C.
2024 ditargetkan RSPTN Unja tipe C telah operasional.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan (FKIK) Dr dr Humaryanto SP.OT M.Kes, ia bersama tim berkomitmen untuk menyelesaikan KDP RSPTN Unja karena memiliki urgensi sebagai pemenuhan kompetensi mahasiswa profesi dokter dan ners, kebutuhan riset bidang kedokteran dan kesehatan baik yang dasar maupun aplikatif, multidisiplin/multiprofesi, sarana pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, kebutuhan layanan kesehatan baik untuk sivitas akademika dan masyarakat sekitarnya, dan pengembangan serta penguatan institusi.
Selain itu, FKIK Unja memiliki 7 prodi yang akan mendukung layanan kesehatan, yaitu Prodi Kedokteran, Prodi Profesi Dokter, Prodi Keperawatan, Prodi Ners, Prodi Farmasi, Prodi Kesehatan Masyarakat, dan Prodi Psikologi.
“Dari segi sumber daya manusia FKIK Unja memiliki SDM dengan kualifikasi yang mumpuni untuk memberikan layanan kesehatan yaitu dokter dan tenaga kesehatan tetap/PNS, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dokter Spesialis Bedah Ortopaedi dan Traumatologi, Dokter Spesialis Bedah Anak, Dokter Spesialis Anastesi, Dokter Spesialis Neurologi (syaraf), Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dokter Spesialis Patologi Anatomi, Dokter Spesialis Mikrobiologi, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik, Dokter spesialis bedah syaraf, Dokter Umum, Dokter Gigi, Apoteker, Bidan, Laboran (Analis Laboratorium Kesehatan ), Psikolog, Perawat (dengan berbagai spesialisasi ilmu), dan Asisten Apoteker,” kata Dr Humaryanto.
Sedangkan dokter sedang dalam proses pindah ke Unja/pengangkatan tetap non PNS meliputi Dokter Spesialis Bedah Umum, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Spesialis Urologi, dan Dokter Spesialis THT.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Jambi Bidang Perencanan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Prof Dr rer.nat Rayandra Asyhar M.Si di Jakarta sesaat setelah rapat dengan tim Kemendikbud Ristek Dikti pada Jumat 4 Februari 2022 menjelaskan, Universitas Jambi memilki progres yang sangat bagus.
Universitas Jambi telah melakukan audit struktur bekerjasama dengan Dinas PUPR Jambi dan juga dengan tim dari ITB.
“Hasilnya bangunan KDP RSPTN masih layak dan bisa segera dikerjakan, kami sedang mempersiapkan fisibility study, master plan dan DED. Kemudian koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR, Insya Allah akhir tahun ini pekerjaan konstruksi sudah bisa dilakukan. Mohon doa semua pihak agak RSPTN UNJA bisa terwujud dan menjadi kebanggaan serta manfaat bagi masyarakat Jambi,” pungkasnya.
Baca juga: Disaksikan Gubernur dan Ketua DPRD, Rektor Unja Tandatangani MoU dengan Badan Geologi
Baca juga: PTPN VI dan Universitas Jambi Kembangkan SDM
Baca juga: Hasilkan 879 Dokter, Lulusan FKIK Universitas Jambi Tidak Perlu Diragukan Lagi