Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Memelihara Hidup Dudus dengan Berdamai

Editor: Suci Rahayu PK
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi renungan Kristen

Manusia terlempar dari hadapan Allah, diusir dari Eden dan hidup jauh dari persekutuan dengan Allah. Perseteruan pun terjadi.

Damai telah rusak karena pemberontakan manusia kepada Allah.

Allah berinisiatif menata ulang. Dalam kasih-Nya, Ia merancang penyelamatan. Penebusan menjadi pilihan logis agar kasih dan keadilan-Nya dapat terpenuhi.

Kasih-Nya terlihat kembali dalam kehidupan yang dipulihkan dan keadilan-Nya terjadi dosa diselesaikan dengan korban pengganti.

Untuk mewujudkan rencana penyelamatan tersebut, Ia menyematkan beritanya dalam sejarah.

Nubuat dikumandangkan untuk memberikan bukti bahwa karya penyelamatan memang adalah rancangan Allah yang telah menciptakan langit dan bumi.

Nubuat tergenapi ketika Yesus lahir. Misi-Nya adalah menjadi Juruselamat dengan jalan penebusan.

Penebusan menjadi jalan pemulihan hubungan agar damai yang Allah rancang sejak awal dapat berlaku kembali.

Manusia dikuduskan untuk kembali hidup damai dengan diri sendiri, sesama, ciptaan yang lain dan Allah sendiri.

Jika kita yang percaya telah ditebus untuk dikuduskan dan hidup damai, mengapa penulis Surat Ibrani masih memberikan nasihat agar orang percaya hidup kudus dan berdamai dengan semua orang?

Masih belum cukupkan penebusan yang Allah lakukan dalam Yesus Kristus?

Penebusan itu cukup. Penebusan telah memberikan jaminan keselamatan.

Meskipun demikian, manusia berada pada posisi merespon dengan jalan menjawab dan memelihara pengudusan tersebut.

Manusia masih tetap memiliki kehendak bebas untuk menentukan pilihan.

Dalam posisi menentukan pilihan inilah nasihat penulis Surat Ibrani berlaku. Hidup kudus melalui pilihan berdamai dengan semua orang.

Halaman
123

Berita Terkini