TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Kebakaran di Pondok Pesantren Nidaul Quran di pimpinan ustadz Sahlan Desa Tanjung Kec Bathin VIII Kabupaten Sarolangun menghanguskan tiga ruangan santri dan satu ruangan guru, pada Sabtu (11/12/2021).
Pimpinan pondok ustadz Sahlan mengatakan, awal mula api dilihat oleh sang istri yang sedang melintas di area belakang asrama para santri.
"Para santri sedang ujian, saat kejadian pintu terkunci dan asap sudah ngepul susah untuk menerobos masuk," katanya.
Lanjutnya, api cepat menyambar dan membakar empat ruangan serta barang-barang dan perlengkapan para santri.
"Sumber dari ruang asrama santri. Diperkirakan obat nyamuk menyambar karus," jelasnya.
Sebelum pemadam kebakaran tiba di pondok, para warga sekitar dan par santri memadamkan api dengan peralatan seadanya. Mengunakan ember, tak lama kemudian tim pemadaman kebakaran datang.
"Santri dan para guru semua sedang dalam kegiatan ujian tidak ada korban jiwa," katanya.
Dia menyebutkan, kerugian ditaksir mencapai 200 juta Rupiah di luar pakaian anak-anak dan perlengkapan.
"Pakaian anak-anak cuma ada yang di badan," tuturnya. (*)
Baca juga: Kebakaran di Sarolangun, Pondok Pesantren Nidaul Quran Terbakar, Pakaian dan Lemari Santri Ludes