TRIBUNJAMBI.COM - Dua terduga teroris yang berhasil ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan sudah mempunyai rencana melakukan penyerangan.
Satu dari dua terduga teroris berinisial MU dan MM tergabung dalam tim Askari Jamaah Islamiyah (JI) berencana menyerang aparat negara.
Hal itu dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Ade Irawan.
Dijelaskan Kombes Polisi Ade Irawan, MU adalah anggota Tauliah wilayah Sulawesi dalam struktur JI.
Ia bawahan tersangka HP yang telah lebih dulu ditangkap.
MU tergabung dalam Tim Askari yang dibentuk untuk aksi amaliah ke aparat negara.
“MU adalah anggota Tauliah yang tergabung dalam tim Askari. Tim ini dibentuk untuk aksi amaliah ke aparat negara. Hanya saja, rencana aksi tersebut urung dilakukan karena kendala logistik dan jumlah jemaah kurang,” kata Kombes Polisi Ade Irawan saat konferensi pers di Mapolda Sulsel, Rabu (1/12/2021).
Menurut Kombes Polisi Ade Irawan, terduga teroris jaringan JI saat ditangkap di Luwu Timur tidak melakukan perlawanan.
Dua terduga teroris tersebut langsung dibawa oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri.
Soal senjata mirip yang digunakan TNI dan Polri, Kombes Polisi Ade Irawan enggan berkomentar banyak.
Kombes Polisi Ade Irawan bilang, kepemilikan senjata mirip yang digunakan TNI dan Polri masih penyelidikan Mabes Polri.
“Masih pemeriksaan Mabes Polri. Senjatanya sudah disimpan oleh penyidik,” ujarnya.
Dikatakan Kombes Polisi Ade Irawan, pengembangan jaringan JI akan dilakukan oleh Densus 88.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Kabupaten Luwu Timur.
MU ditangkap Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 09.55 Wita dan MM ditangkap pada Jumat (26/11/2021) sekitar pukul 07.30 Wita di Luwu Timur.