Jenderal TNI Andika Perkasa bilang, tugas TNI selama ini sudah diatur dalam undang-undang, tetapi implementasinya masih banyak kelemahan.
“Itu jadi prioritas saya bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan ini dengan benar-benar berpegang kepada peraturan perundangan,” ujarnya.
“Harapan saya juga tidak mengambil sektor kementerian atau lembaga lain,” kata Jenderal TNI Andika Perkasa.
Tujuh fokus implementasi lainnya adalah penguatan operasi pengamanan perbatasan darat, laut, dan wilayah udara; peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas operasi militer perang dan operasi militer selain perang; peningkatan operasional siber.
Peningkatan sinergitas intelijen terutama di wilayah konflik; pemantapan interoperabilitas tri matra terpadi dalam pola operasi TNI; penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif; serta reaktualisasi peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politik luar negeri.
Jenderal TNI Andika Perkasa juga disebut akan menggunakan pendekatan humanis, tidak lagi pendekatan militer, guna menyelesaikan konflik di Papua.
Anggota Komisi I dari Fraksi Nasdem Hasbi Anshory menilai, Jenderal TNI Andika Perkasa memiliki sikap kesatria karena tidak menutupi kenyataan bahwa masih ada kelemahan di dalam penanganan persoalan konflik di Papua.
“Dia tidak menutup-nutupi bahwa terhadap kelemahan dia sampaikan bahwa ada kelemahan dan dia akan mencoba penyelesaian Papua itu sehumanis (mungkin), tidak lagi dengan pendekatan militer,” katanya.
Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan hal yang sama.
Menurutnya, Jenderal TNI Andika Perkasa berencana menggunakan pendekatan “heart and mind” dalam menangani di Papua.
“Kalau yang disampaikan Bapak Panglima itu pendekatannya bukannya menganggap sebagai musuh tetapi harus menangkan heart and mind, istilahnya gitu,” ujar Bobby.
Anggota Komisi I dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha bilang, Jenderal TNI Andika Perkasa akan menggunakan pendekatan berbeda dalam menyelesaikan konflik di sana.
Pendekatan yang dimaksud, tegas dia, adalah pendekatan humanis. “Iya cara pendekatannya berbeda. Ya mungkin meningkatkan persahabatan,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca juga: Calon Panglima TNI, Begini Sikap Jenderal Andika Perkasa Soal LGBT di Tubuh TNI
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Lolos Fit and Proper Test, Komisi I Setuju KSAD Jadi Panglima TNI
Baca juga: Pengamat: Jokowi Pilih Andika Perkasa Karena Alasan Politis