يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” [Quran Al-Maidah: 35].
Lakukanlah upaya yang dapat mendekatkan diri kalian kepada Rabb kalian, baik ucapan maupun perbuatan.
Karena memang hakikat hidup adalah ujian. Dan Allah akan memberikan kepada kita berbagai ujian dan cobaan. Karena itu lakukanlah segala jalan yang dapat menghubungkan Anda, dapat mengantarkan Anda meraih keridhaan Allah Ta’ala. Melaksanakan kewajiban dan meninggalkan apa yang Allah larang.
Ayyuhal mukminun ibadallah,
Hal lainnya yang dapat membuat seseorang menjadi insan yang bertakwa adalah memilih teman-teman yang berada di jalan Allah. Allah Ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” [Quran At-Taubah: 119]
Bersamalah bersama orang-orang yang benar dalam keimanan dan ketakwaan. Bersamalah bersama orang-orang yang benar dalam ucapan dengan menjauhi ucapan batil dan dusta. Bersamalah dengan orang-orang yang bertakwa dalam tindakan yang sejalan antara ucapan dan perbuatan. Bersamalah dengan orang-orang yang meniti jalan menuju Allah. Pasti Anda akan menjadi orang-orang yang sukses. Ini semua akan mewujudkan ketakwaan yang hakiki.
Kebenaran akan mengarahkan pada kebaikan. Dan kebaikan menunjukkan kepada surga. Sementara kedustaan menunjukkan seseorang pada perbuatan dosa. Dan perbuata dosa akan mengantarkan seseorang pada neraka.
عن ابن مسعود رضي الله عنه: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا. (روه البخاري و مسلم
Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Kalian hendaknya berlaku jujur. Karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Sementara kebaikan itu akan menunjukinya jalan ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Sebaliknya, hendaklah kalian menjauhi dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.” [HR.Bukhari Muslim].
Ayyuhal mukminun,
Allah Ta’ala berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا