Militer Indonesia

Kisah Pilot Helikopter Dijebak Kelompok Bersenjata yang Bunuh 4 Prajurit Kopassus

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang kerap meresahkan masyarakat setempat.

Termasuk senjata rampasannya yang direncanakan juga akan diangkut ke Jayapura, ternyata nihil.

Kapten Inf Djoni meminta pesawat untuk cut engine dengan alasan Rumbiak baru saja melarikan diri beserta barang rampasannya.

Kapten Pandu yang berpikir mission-oriented AKHIRNYA  mengikuti permintaan Danramil.

Meskipun diliputi hal menegangkan karena pesawat dan awaknya tengah berada di daerah yang dikuasai oleh TPN.

 Rumbiak ternyata minta dijemput di tengah hutan (markas TPN) oleh Kopassus dengan perysratan  menyertakan pilot helikopter .

Kapten Pandu sempat kaget  oleh permintaan Rumbiak yang ‘cukup cerdas’ itu karena berusaha memisahkan antara pilot dan heli.

Kondisi itu cukup  berbahaya sekali karena seorang pilot yang jauh dari pesawatnya sama saja telah dilumpuhkan alutsistanya.

Kapten Pandu merasa ragu.

Namun, sekali lagi Danramil berhasil meyakinkannya dan  mengatakan bahwa daerah itu adalah kekuasaannya dan ia hafal betul situasi di sana.

Kapten Pandu akhirnya menurut. Markas Rumbiak  berjarak sekitar 2 km dari pesawat dan mereka (rombongan Kopassus, pilot heli ditambah 2 kru televisi ) terus berjalan kemudian  disambut oleh barisan anggota TPN.

Mereka (TPN) bertelanjang dada atapi bersenjata lengkap dengan  tombak, panah, kapak dan lainnya.

Kapten Pandu merasa cemas  karena posisi para rekannya kini seperti terkepung oleh TPN dan dalam kondisi mudah sekali diserang.

Di lokasi para prajurit TPN yang siap tempur itu rombongan Kapten Pandu ternyata belum menemukan  tanda-tanda keberadaan Rumbiak .

Sejumlah prajurit Rumbiak yang tampaknya ‘perwira’-nya menyebut  bahwa Panglima Rumbiak sedang bersembunyi dari kejaran Brimob di tempat yang hanya mereka yang tahu.

Mendengar keterangan itu Kapten Pandu menjadi semakin cemas.

Halaman
123

Berita Terkini