Kopassus

KISAH Mertua KSAD Andika Perkasa Kala Jadi Prajurit Kopassus, Lawan Musuh di Atas Sarang Kobra

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenderal TNI AM Hendropriyono dan Jenderal TNI Andika Perkasa

Tiba-tiba, anjing-anjing penjaga pondok tersebut berloncatan ke arah tim Halilintar sambil mengonggong keras.

Hendro segera meneriakkan komando. "Serbuuuuu," katanya sambil lari sekencang-kencangnya ke arah pondok.

Pasukan Kopassus (kolase/tribunjambi.com)

"Abdullah alias Pelda Kongsenlani mendahului saya lima detik untuk tiba di sasaran. Dia mendobrak pintu dengan tendangan mae-geri dan langsung masuk. Saya mendobrak jendela dan meloncat masuk," tutur Hendro.

Hendro berteriak pada Ah San. "Menyerahlah Siauw Ah San, kami bukan mau membunuhmu."

Tapi Ah San enggan menyerah.

Dia menyabet perut Kongsenlani menggunakan bayonet hingga usus prajurit itu terburai.

Hendropriyono menyuruh anak buahnya keluar pondok.

Dia sendiri bertarung satu lawan satu dengan Ah San.

"Dengan sigap, saya lemparkan pisau komando ke tubuh Ah San. Tapi tidak menancap telak, hanya mengena ringan di dada kanannya," kata Hendro menggambarkan peristiwa menegangkan itu.

Kini, Hendro tanpa senjata harus menghadapi Ah San yang bersenjatakan bayonet.

Memang ada senjata yang ditaruh di belakang tubuh Hendro, tapi mengambil senjata dalam keadaan duel seperti ini butuh beberapa detik.

Hendro takut Ah San keburu menusuknya.

Hendro lalu melompat dan menendang dada Ah San.

Berhasil, tetapi sebelum jatuh Ah San sempat menusuk paha kiri Hendro hingga sampai tulang.

Darah langsung mengucur, rasanya ngilu sekali.

Halaman
1234

Berita Terkini