Ilmu dan Pengetahuan

Pengertian Ciri-Ciri dan Contoh Cerita Fiksi, Berbeda Dengan Kisah Nyata

Editor: Fitri Amalia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI BELAJAR DI RUMAH

Ciri-ciri ini berhubungan dengan ciri-ciri pertama dari cerita fiksi.

Karena cerita fiksi dibuat berdasarkan khayalan dari penulis, maka kebenaran dari cerita fiksi ini tidak ada.

Karena itu cerita fiksi disebut juga memiliki kebenaran yang relatif, atau tidak mutlak, atau dapat disebut juga sebagai tidak nyata.

3. Menggunakan Bahasa Konotasi

Dalam menuliskan cerita fiksi, penulis akan menggunakan bahasa konotasi, atau bahasa yang sifatnya mengandung berbagai makna.

Dengan menggunakan bahasa yang sifatnya konotatif, maka arti dari cerita yang dituliskan bukanlah berarti sebenarnya.

Di balik kata-kata yang digunakan, masih terdapat arti yang sebenarnya dan ingin diungkapkan oleh penulis.

4. Cerita Fiksi Dibuat untuk Memengaruhi Emosi Pembaca

Cerita fiksi juga dibuat dengan tujuan untuk memengaruhi emosi dari pembacanya.

Ciri ini berhubungan dengan penulisan cerita fiksi yang menggunakan bahasa konotasi.

Cerita fiksi yang dituliskan dengan bahasa konotasi juga dapat ditulis dengan bahasa yang hiperbola, atau melebih-lebihkan.

Tujuan menuliskan cerita dengan bahasa yang bersifat konotatif dan hiperbola ini adalah untuk memengaruhi emosi pembaca, misalnya menjadi senang, sedih, bahkan menangis.

Baca juga: Media Perambatan Bunyi dan Sifat-Sifat Bunyi

Baca juga: Manfaat Energi Bagi Tubuh Kita, Makanan Jadi Sumber Energi

5. Bersifat Menghibur Pembaca

Ciri lain dari cerita fiksi adalah memiliki tujuan atau bersifat untuk menghibur pembaca.

Teman-teman masih ingat, buka, kalau cerita fiksi dituliskan dengan bahasa yang konotatif dan hiperbola?

Halaman
123

Berita Terkini