Tanggul Jebol

Ratusan Pohon Kelapa Dalam Warga Desa Alang Alang Mati Akibat Tanggul Jebol

Penulis: Abdullah Usman
Editor: Rahimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melihat pohon kelapa yang masih berbuah. Saat ini ratusan hektar lahan perkebunan kelapa dan tumpang sari milik warga di Dua Parit mati, dan menyisakan lahan kosong.

Ratusan Pohon Kelapa Dalam Warga Desa Alang Alang Mati Akibat Tanggul Jebol

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Banyak tanggul warga Desa Alang Alang Kabupaten Tanjung Jabung Timur jebol membuat kerugian bagi warga.

Sebab, ratusan hektar lahan perkebunan kelapa dan tumpang sari milik warga di Dua Parit mati, dan menyisakan lahan kosong.

Hamparan lahan yang mencapai 150 Hektar, berada di Parit Gantung dan Parit Silat Desa Alang Alang Sabak Timur, saat ini hanya menyisakan onggokan akar kelapa saja dan ditumbuhi pepohonan bakau liar.

Sebab, lahan perkebunan warga tersebut sudah tidak terselamatkan lagi oleh air asin laut masuk dan menyebar dari segala sisi kebun.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat saat ini, untuk memutus atau menghindari tanggul jebol diantaranya dengan swadaya membuat tanggul darurat. Meski upaya tersebut tidak maksimal dan tidak dapat bertahan lama.

Dikatakan Kepala Dusun Padaidik (Dusun III) Desa Alang Alang Syahril, kondisi tanggul jebol ini sudah menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat. Terutama saat penghujung tahun bulan Oktober-Desember yang merupakan air pasang tinggi.

Warga berada di dekat tanggul program pemerintah di Desa Alang Alang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang mulai jebol. (tribunjambi/abdullah usman)

"Bahkan saat musim banjir hampir setiap ada acara tidak lain persoalan tanggul menjadi cerita hangat yang dikeluhkan warga sekitar. Tidak ada persoalan lain," ujarnya.

"Karena tanggul jebol tersebut sudah mengancam perekonomian mereka ke depan," sambungnya.

Menurutnya, kerusakan atau matinya kebun kelapa tersebut tidak terjadi secara serentak. Melainkan bertahap terutama bagi perkebunan kelapa yang berada di pinggiran parit atau mendekati bibir laut (karena dataran rendah), baru merembet ke dalam hingga mati semua.

"Sekarang sudah Dua batang Parit yang sudah kosong, mati semua perkebunan kepalanya akibat terkontaminasi air asin," jelasnya.

Sebenarnya, air asin bagus untuk perkebunan kelapa, hanya saja tidak terpapar langsung. Yang terjadi saat ini air asin sudah masuk langsung ke perkebunan saat air pasang.

Memang, untuk jumlah buahnya banyak semakin banyak tapi tidak bagus.

"Kelapa yang terdampak air asin, buahnya banyak namun kecil kerdil-kerdil. Jika dijual tidak laku hanya menjadi sortiran pembeli," ujarnya. 

Beberapa upaya yang dilakukan petani saat ini, dengan membuat sekat kanal darurat untuk memutuskan aliran air.

Hanya saja, upaya tersebut tidak terlalu efektif dan membantu kecuali dengan dilakukan pengerukan atau pembuatan tanggul baru.

"Harapan warga persoalan ini segera ditangani Pemerintah, alangkah baiknya jika program 12 tahun lalu dilakukan lagi pembuatan tanggul baru. Karena persoalan tanggul mengancam kesejahteraan perekonomian warga Alang Alang," pungkasnya. (tribun jambi/abdullah usman

Dukung Tenaga Kesehatan Hadapi Pasien Covid-19, Kejari Tebo Berikan Bansos dan Vitamin ke RSUD Tebo

Dua Proyek Arena MTQ di Tanjab Barat Jadi Temuan BPK, Kerugian Negara Hampir Rp 1 Miliar

Tanggul di Desa Alang Alang Tanjung Jabung Timur Jebol, Ancam Perekonomian Warga Desa

Berita Terkini