TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia semakin menghawatirkan. Angka pasien Covid-19 naik 352 persen sebulan terakhir.
Untuk mengatasi kelangkaan tabung oksigen, Pemerintah berencana mengimpor tabung oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah berkoordinasi dengan kementerian terkait soal rencana impor tabung oksigen 6 meter kubik dan 1 meter kubik.
”Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk mengimpor tabung 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit,” ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, di Jakarta, Senin (5/7/2021).
Menurut Budi Gunadi, proses distribusi oksigen liquid ke rumah sakit dalam volume besar menggunakan tangki tak maksimal dalam memenuhi kebutuhan pasien Covid-19.
Kebutuhan tabung oksigen oleh mayoritas rumah sakit saat ini meningkat seiring bertambahnya kamar darurat.
”Sehingga kami juga melihat ada isu di distribusi yang tadinya bisa kirim langsung memasukkan ke tangki besar liquid untuk didistribusikan dengan jaringan oksigen, sekarang harus dilakukan dalam bentuk tabung,” katanya.
Budi juga menyebut jika dalam satu bulan terakhir terjadi lonjakan pasien Covid-19 hingga 352 persen.
”Sebelum lebaran jumlah pasien Covid ada 23 ribu dan jumlah tempat tidur yang tersedia pada saat itu 75 ribu. Jadi tiga kali lipat dari jumlah pasien. Dalam satu bulan atau lima minggu terakhir, jumlah pasien naik dari 23 ribu sekarang sudah menyentuh 81 ribu, hampir 3,5 kali lipat,” ujarnya.
Baca juga: Gara-gara Video Emak-emak di Padang Ngaku Tak Takut Corona, Restoran Bebek Ini Jadi Kena Masalah
Budi Gunadi menjelaskan, total tempat tidur di rumah sakit seluruh Indonesia sebesar 389 ribu. Sesuai SE yang telah dikeluarkan, 30 persen dari total tempat tidur dialokasikan untuk pasien Covid-19 atau 130 ribu dari 389 ribu tempat tidur.
Namun, ketersediaan saat ini berada di angka 98 ribu tempat tidur. "Seperti yang sampaikan tadi estimasi kita kapasitasnya di 130 ribu atau 30 persen dari total bed," ujar Menkes.
Saat ini kapasitas produksi oksigen nasional berjumlah 866 ribu ton per tahun. Namun, utilisasi semua pabrik sekarang hanya 75 persen.
Akibatnya, jumlah produksi riil hanya 640 ribu ton per tahun. Mayoritas atau 75 persen oksigen itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa industri baja dan nikel.
”Kuota kebutuhan medis hanya 25 persen atau 181 ribu ton per tahun,” imbuh Budi.
Budi mengaku sudah membahasnya dengan Kementerian Perindustrian. Kedua kementerian sepakat agar 90 persen atau 575 ribu ton oksigen yang menjadi jatah industri diberikan ke medis demi memenuhi kebutuhan rumah sakit.